JAKARTA (Arrahmah.id) – Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggalang dukungan dari seluruh dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia dalam aksi solidaritas kemanusiaan untuk rakyat Gaza, Palestina. Aksi ini ditujukan untuk mendesak pembebasan Dr. Hussam Abu Safiya, Direktur RS Kamal Adwan, yang saat ini ditahan oleh otoritas Zionis Israel.
Dalam pernyataannya, ARI-BP menyoroti krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Genosida yang terus berlangsung telah menyebabkan kehancuran fasilitas kesehatan, termasuk ancaman terhadap RS Kamal Adwan, serta perlakuan tidak manusiawi terhadap tahanan Palestina. Penahanan Dr. Hussam Abu Safiya menambah deretan pelanggaran hak asasi manusia yang membutuhkan perhatian global.
Surat seruan ini disampaikan pada 1 Januari 2025 oleh ARI-BP kepada seluruh tenaga kesehatan di Indonesia. Organisasi ini mengajak para dokter dan perawat untuk menunjukkan kepedulian mereka melalui aksi simbolik.
Aksi Simbolik untuk Kemanusiaan
ARI-BP mengajak tenaga kesehatan Indonesia untuk berpartisipasi dalam aksi simbolik, yang dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Mengambil foto sambil memegang kertas bertuliskan #FreeDrHussamAbuSafiya dan #StopGenosida
- Menuliskan nama, gelar, dan jabatan pada kertas tersebut (jika memungkinkan).
- Menyebarluaskan foto ke media sosial pribadi atau platform lainnya, dengan mencantumkan hashtag yang sama.
Panduan aksi ini disertai dengan contoh-contoh foto dari tenaga kesehatan dunia yang telah berpartisipasi, menunjukkan dukungan global terhadap pembebasan Dr. Hussam dan penghentian genosida di Gaza.
Desakan untuk Solidaritas Global
Aksi ini merupakan wujud nyata solidaritas kemanusiaan yang melibatkan lintas profesi dan negara. ARI-BP percaya bahwa tenaga kesehatan, sebagai garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa, memiliki suara moral yang kuat untuk menekan pihak-pihak yang bertanggung jawab menghentikan kekerasan di Gaza.
Komitmen terhadap Perdamaian Abadi
Surat ajakan ini ditandatangani oleh tokoh-tokoh nasional yang tergabung dalam Komite ARI-BP, di antaranya Prof. K.H. M. Din Syamsuddin dan Dr. KH. Zaitun Rasmin. Mereka menegaskan bahwa aksi ini sejalan dengan amanat Pembukaan UUD 1945 untuk mewujudkan perdamaian abadi dan menghapus segala bentuk penjajahan.
“Bebaskan Palestina, salam kemanusiaan,” menjadi pesan penutup ARI-BP. Dengan aksi simbolik ini, diharapkan solidaritas tenaga kesehatan Indonesia dapat mendorong perhatian lebih besar dari dunia internasional terhadap krisis kemanusiaan di Palestina.
(Samirmusa/arrahmah.id)