TEL AVIV (Arrahmah.com) – ‘Israel’ dan Myanmar telah menandatangani perjanjian kerja sama mengenai program pendidikan termasuk kurikulum tentang penajaran Holocaust, ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely, seperti dilansir MEMO pada Kamis (31/5/2018).
“Kami terus bekerja sama dengan teman-teman kami di seluruh dunia,” tulis Hotovely lewat Twitternya pada Selasa (29/5), mengacu pada Myanmar yang tentaranya dituduh oleh PBB melakukan pembersihan etnis terhadap minoritas Muslim Rohingya dan di mana ratusan ribu orang yang selamat telah mengungsi ke Bangladesh.
“Kedua negara akan bekerja mengembangkan dua kurikulum resmi untuk sekolah-sekolah di kedua negara untuk mengajarkan tentang Holocaust dan pelajarannya serta konsekuensi negatif dari intoleransi, rasisme, anti-Semitisme dan xenofobia,” surat kabar Haaretz melaporkan pada Rabu (30/5).
‘Israel’ terus memasok Myanmar dengan senjata meskipun ada negara mayoritas Buddha ini menghadapi tuduhan genosida. Persenjataan yang dijual ke Myanmar mencakup lebih dari 100 tank, senjata dan perahu yang telah digunakan untuk mengawasi perbatasan negara dan melakukan banyak tindakan kekerasan terhadap Rohingya. (Althaf/arrahmah.com)