HOMS (Arrahmah.com) – Serangan udara Rusia di wilayah yang dikuasai oleh Daulah Islam (dulu dikenal dengan ISIS) telah membunuh 23 warga sipil, ujar laporan kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.
Di antara korban tewas dalam serangan di kota Al-Qaryatain, provinsi Homs, adalah tiga anak dan seorang perempuan, ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebagaimana dilansir AFP pada Rabu (4/11/2015).
Dalam laporan awal, SOHR mengatakan bahwa hanya 10 orang yang tewas dalam serangan tersebut.
SOHR mendapatkan informasi mengenai perang Suriah dari jaringannya di lapangan termasuk aktivis oposisi dan individu di wilayah yang dikuasai oleh rezim.
Kelompok itu mengatakan membedakan antara serangan yang dilakukan oleh rezim, Rusia dan AS berdasarkan pola penerbangan yang ditunjukkan apakah pesawat lepas landas dari dalam negeri, serta jenis pesawat dan persenjataan yang digunakan.
Rusia memulai kampanye udaranya di Suriah pada 30 September dengan dalih menargetkan ISIS, namun pada faktanya, faksi Mujahidin lainnya yang memerangi rezim Nushairiyah dan pemukiman penduduk juga menjadi sasaran serangan pengecut tersebut.
Menurut SOHR, bulan pertama kampanye Rusia telah menewaskan hampir 600 orang, dua pertiga dari mereka adalah pejuang. Sisanya sekitar 185 orang adalah warga sipil.
Sementara itu, pasukan koalisi pimpinan AS yang juga melancarakan serangan udara di Suriah sejak September 2014 telah menewaskan 3.649 orang, masih menurut laporan SOHR. Laporan mengatakan bahwa 226 dari mereka adalah warga sipil. (haninmazaya/arrahmah.com)