SURIAH (Arrahmah.com) – Empat kota Suriah yang telah terkepung selama lebih dari dua tahun akan dievakuasi di bawah kesepakatan yang dicapai pada Selasa (28/3/2017), kata kelompok pemantau Obervatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan kesepakatan itu ditengahi oleh pendukung pemberontak Qatar dan sekutu pemerintah Iran dan bahwa gerilyawan di provinsi barat laut Idlib sudah menandatanganinya pula.
“Evakuasi belum akan dimulai sampai 4 April, tetapi, insyaaAllah, gencatan senjata untuk kota-kota mulai berlaku semalam,” kata Abdel Rahman.
“Saat ini situasinya tenang di sana,” tambahnya sebagaimana dilansir WB.
Empat kota tersebut adalah kota yang memperoleh pengiriman bantuan dan evakuasi pada tahun 2015.
Konvoi bantuan ke empat kota itu selalu simultan dan setara, dengan jumlah truk yang sama yang masuk pada waktu yang sama.
Sebuah ketentuan yang sama telah diterapkan bagi mereka yang dievakuasi.
Lebih dari 320.000 orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi sejak konflik Suriah meletus dalam protes melawan diktator Bashar Asad pada Maret 2011.
Beberapa upaya untuk mengamankan gencatan senjata secara nasional menemui kegagalan.
Pada bulan Desember, Turki dan sekutu pemerintah Rusia menengahi penghentian permusuhan yang bertujuan untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan lebih banyak dan pembicaraan damai, tetapi pertempuran terus berlangsung di sejumlah bagian negara. (banan/arrahmah.com)