(JAKARTA (Arrahmah.com) – Mantan Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman, mengungkapkan kegelisahannya atas situasi yang terjadi akhir-akhir ini.
Lewat akun Twitternya, @msi_sohibuliman, Sohibul Iman menyinggung soal upaya pembungkaman orang-orang yang kritis.
“Ketika akun dan kanal socmed orang-orang kritis ditutup serta media dikooptasi, kita kaget tapi masih mentolerir,” tulisnya, Sabtu (19/12/2020).
Menurut Sohibul, ketika orang-orang dan media yang kritis mulai diintimidasi dengan ancaman-ancaman, masyarakat mulai khawatir.
“Dan ketika nyawa-nyawa juga mulai dimusnahkan, kita jadi getir. Sistem politik dan nilai apa yang sedang dijalankan?” lanjutnya.
Pada cuitannya yang lain, Sohibul juga menyebut kekuasaan yang sudah melampaui batas biasanya tidak membiarkan ada pihak-pihak yang kritis.
“Pembungkaman jadi praktek umum, bukan hanya menyumbat suara-suara kritis tapi juga intimidasi secara psikis bahkan pembunuhan secara fisik,” tandasnya.
“Jangankan prinsip-prinsip demokrasi bahkan nilai-nilai kemanusiaan pun dikubur hidup-hidup,” pungkasnya.
Ktk akun n kanal socmed org2 kritis ditutup serta media dikooptasi, kita kaget tp msh mentolerir. Lalu ktk org2 n media yg ktitis mulai diintimidasi dg ancaman2, kita mulai khawatir. Dan ktk nyawa2 jg mulai dimusnahkan, kita jd getir. Sistem politik n nilai apa yg sdg dijalankan?
— mohamad sohibul iman (@msi_sohibuliman) December 18, 2020
(ameera/arrahmah.com)