Apakah kekuatan dari sebuah hashtag?
Bagi seorang bocah muslim, setidaknya, hashtag #IWillProtectYou yang digunakan oleh para anggota militer dan veteran mampu meyakinkan gadis cilik yang ketakutan akan dideportasi dari AS setelah mendengar pernyataan kotroversial Donald Trump yang melarang muslim memasuki AS.
Melissa Yassini dari Dallas, Texas, mengatakan anaknya, Sofia, segera mengemas barang-barang keyangannya ke dalam tas untuk berjaga-jaga jika tentara datang untuk mengusir mereka dari rumah.
Melissa mengatakan di akun Facebook miliknya, “Hari menyedihkan di Amerika karena saya harus menenangkan anak saya yang berusia delapan tahun yang mendengar seseorang dengan rambut kuning bernama Trump ingin mengusir keluar semua Muslim dari Amerika.”
“Sofia memeriksa semua kunci pintu tiga sampai empat kali. Ini adalah terorisme. Tidak ada satu pun anak di Amerika yang layak untuk merasakan hal seperti ini.”
Melissa memposting pernyataannya setelah mendengar serangkaian pernyataan kontroversial Donald Trump pasca penembakan massal di San Bernardino yang menewaskan 14 orang dan melukai lebih dari 20 orang.
“Kita sering lupa, kita mengibarkan perang satu sama lain dengan kata-kata. Kita orang dewasa, bisa menghadapinya. Anak-anak yang menderita karena ini. Mereka pergi ke sekolah setiap hari, dan mereka takut untuk memberitahu orang bahwa mereka adalah Muslim. Ini harus dihentikan,” tulisnya di Facebook.
Pernyataan yang ditulis Melissa menjadi viral dan telah dibagian lebih dari 20.000 kali.
Kerri Peek, seorang veteran tentara merasa tersentuh mendengar pernyataan tersebut. Ia juga merasa sangat marah ketika Sofia khawatir tentara akan datang untuk mengusirnya. Peek merasa harus melakukan sesuatu untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada tentara mengusirnya. Ia pun mengirim fotonya yang mengenakan seragam militer. Dan menuliskan pesan: “Inilah gambar saya sebagai seorang ibu dan tentara, aku akan datang untuk melindungimu.”
Peek juga mengajak rekan-rekannya untuk mengirim pesan dukungan kepada Sofia. Ia memulai hashtag #IWillProtectYou dan meminta para anggota militer dan veteran untuk berjanji melindungi anak-anak Muslim seperti Sofia dari diskriminasi.
“Pasang foto Anda yang menggunakan seragam tentara denga hashtag #IWillProtectYou agar anak-anak ini tahu bahwa kita tidak akan menyakiti mereka. Bahwa merka aman di sini, di Amerika,” tulis Peek di Facebook.
Para tentara dan veteran militer Amerika segera menanggapi, dalam akunnya ia menulis, “Sofia, sebagai orang Amerika, Marinir, dan seorang ayah, kisahmu sangat menghancurkan hati saya. Jangan takut, Sofia,kami akan melindungimu.”
Sofia, I spent 22yrs serving not just my country, but our country to protect our rights. #iwillprotectyou
— Jules (@seoulchild65) December 21, 2015
Akun lain atas nama Elizabeth April, menulis, “Sofia, kamu adalah alasan saya mengabdi. Saya tidak akan bertanya agama seseorang sebelum saya membantu mereka. Saya cukup membantunya.”
@bryanchasebrown menulis, “Tidak ada seorang pun yang takut untuk tinggal di satu negara karena keyakinan mereka,” #Sofia #IWillProtectYou
https://twitter.com/AnthonyRaffety/status/678952562670874624?ref_src=twsrctfw
Melissa mengungkapkan ia telah membaca semua dukungan untuk Sofia, dan Sofia merasa jauh lebih baik mengetahui bahwa ia adalah bagia dari Amerika.
(fath/arrahmah.com)