JAKARTA (Arrahmah.com) – Pendiri Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Soegeng Sarjadi mengatakan, saat ini Indonesia sudah memasuki politik ultramodern.
Salah satu tanda politik ultramodern adalah munculnya anggapan bahwa melarang pernikahan sesama jenis dianggap sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
“Padahal perkawinan sejenis justru membuat manusia lebih rendah daripada binatang,” ujar Soegeng dalam Seri Kuliah Umum Soegeng Sarjadi Syndicate di Jakarta, Rabu (27/03/2013) seperti dilansir hidayatullah.com.
Kucing jantan, kata Soegeng, dicampurkan dengan kucing jantan saja berkelahi. Jadi, Soegeng pun menganggap tuntutan HAM ini sudah berlebihan.
Dia mencontohkan, upaya George W. Bush saat melarang perkawinan sesama jenis di Amerika Serikat telah dianggap melanggar HAM. Menurutnya, hal tersebut bentuk politik ultramodern yang kebablasan.
“Jangan sampai Indonesia seperti itu,” terangnya.
Saat ini, ujar Soegeng, uang merupakan penggerak politik utama. “Dulu ada istilah sugih tanpo bondo, nglurug tanpo bolo. Namun sekarang tidak mungkin sugih tanpo bondo (baca: kaya tanpa harta),” ujarnya, diberitakan Waspada. Ini juga merupakan salah satu ciri politik ultramodern di Indonesia.
Politik ultramodern, kata Soegeng, juga terlihat dari banyaknya pengusaha yang membeli partai politik. Padahal seharusnya berpolitik itu membawa amanat yang lebih baik, bukan hanya untuk mencapai kekuasaan. (bilal/arrahmah.com)