JAKARTA (Arrahmah.com) – Amien Rais resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ahad (15/4) dengan tuduhan ujaran kebencian bermuatan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) serta penodaan agama atas ucapannya yang menyebut partai Allah dan partai setan.
Laporan itu dibuat oleh Ketua Cyber Indonesia Aulia Fahmi, yang tidak terima dengan istilah partai Islam dan partai setan yang digunakan Amien Rais.
Menanggapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa pernyataan Amien Rais itu 100 persen ada dalam Al-Quran.
Menurut Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid Sa’adi, apa yang diungkapkan oleh Amien Rais memang ada di dalam Al-Quran surat Al-Mujadilah ayat 19 sampai 22. Di ayat itu menerangkan adanya dua golongan manusia yaitu golongan setan.
“Golongan setan itu disebutkan sebagai golongan orang yang selalu berdusta, lupa mengingat Allah, suka menentang ajaran Allah dan Rasul, dan mereka itu adalah golongan orang yang merugi,” jelas Zainut dalam keterangan tertulis, Senin (16/4/2018), lansir Sang Pencerah.
Kemudian, lanjut Zainut, satu lagi yang disebut golongan Allah yaitu golongan orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Yaitu orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Allah.
“Mereka adalah termasuk golongan orang yang beruntung,” ungkapnya.
Jadi konteks ayat tersebut di atas lebih pada makna tentang akidah, keyakinan, atau keimanan kepada Allah SWT, bukan dalam konteks politik. Jadi tidak tepat jika ada pihak yang mengaitkan ayat tersebut di atas dengan konteks politik kepartaian di Indonesia.
“Saya berprasangka baik Pak Amien Rais tidak bermaksud mengaitkan ayat tersebut dengan kondisi partai-partai di Indonesia,” katanya.
Oleh sebab itu, MUI mengimbau kepada semua elite politik untuk bijak dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat, khususnya ketika mengutip ayat suci Al-Quran atau ajaran agama lainnya.
Hal itu, lanjutnya, dilakukan supaya terhindar dari tuduhan melakukan politisasi atau eksploitasi agama untuk kepentingan politik. “Ini juga untuk menghindari timbulnya kesalahpahaman, konflik, dan kegaduhan di masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Amien Rais menyebut adanya partai Allah dan partai setan dalam tausiyah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh Berjamaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Menurut Amien, orang-orang yang anti-Tuhan akan otomatis bergabung dalam partai besar, yang disebutnya sebagai partai setan. Sedangkan orang yang beriman bergabung di sebuah partai besar yang namanya hizbullah, Partai Allah.
(ameera/arrahmah.com)