JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) KH Abdus Shomad Buchori menghimbau agar umat menjalankan Islam wasathiah. Hal itu disampaikan KH Shomad ketika memberikan laporan di Kantor Pusat MUI Jalan Proklamasi 51, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2017).
Imbauan itu muncul setelah sebelumnya pada Sabtu (4/3) ada kejadian pengusiran seorang ustadz di Sidoarjo Jawa Timur. Kasus ini, menurut Kiai Shomad, membuat sebagian umat Islam memandang kurang pas.
“Muncul pandangan Gereja dijaga, pengajian dibubarkan. Tidak seperti itu. Kita dudukkan masalah ini sehingga imbang,” katanya.
Sebelum Kiai Shomad menjabarkan analisanya, Sekretaris Umum MUI Jawa Timur Ainul Yaqin menjabarkan rentetan kejadian sebelum dan pascakejadian. Ainul menjelaskan bahwa acara semula akan berlangsung di Surabaya, namun karena ada penolakan acara kemudian dipindahkan ke Sidoarjo. Ainul juga mengatakan pengajian tetap berlangsung namun diganti penceramah lain. Sehingga tidak benar bila pengajian dibubarkan seperti yang termuat di beberapa media.
Selanjutnya, Kiai Shomad mengutarakan, kejadian ini merupakan akumulasi reaksi masyarakat yang sudah berlangsung lama. Musababnya karena penceramah menyajikan materi kajian yang menghakimi. “Penghentian ini adalah akumulasi yang sudah lama berlangsung dipicu ceramah menghakimi terutama di youtube,” ujar Kiai Shomad.
Kiai Shomad menambahkan, bukan hanya kali ini saja kejadian seperti ini terjadi. “Beberapa waktu yang lalu penolakan juga terjadi di Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto” kata Kiai Shomad.
Menurutnya, kasus ini harus menjadi bahan instropeksi semua umat Islam. Pengajian yang membahas masalah furuiyah, menurut Kiai Shomad, sebaiknya dihindari. “Bahwa penyajian masalah furuiyah yang disampaikan seolah masalah pokok, haruslah dihindari, sebaiknya ditinggalkan,” ujarnya.
Kiai Shomad mengakhiri dengan mengatakan masalah furuiyah adalah keniscayaan. “Perbedaan dalam masalah furuiyah adalah masalah keniscayaan. Tazkiyatul Manhaj. Gagasan MUI untuk menyampaikan Islam wasathiah,” kata Kiai Shomad dikutip laman mui.or.id. Jumat (17/3).
(azm/arrahmah.com)