JAKARTA (Arrahmah.com) – Pihak kepolisian hingga kini masih menerjunkan para penembak jitu untuk mengawasi aktivitas para pendukung ustadz Abu Bakar Baasyir yang menghadiri persidangan di PN negeri Jakarta Selatan Kamis (10/3/2011).
“Hingga kini kita masih menerjunkan sniper untuk mengamankan sidang”, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar.
Baharudin Djafar menjelaskan bahwa penerjunan penembak jitu dalam persidangan Ustadz Ba’asyir tersebut mengacu pada Protap 01 tentang penanggulangan tindakan anarkis.
Seperti dalam persidangan sebelumnya (24/2), para sniper yang berasal dari kesatuan Brigade Mobil atau Brimob tersebut terlihat mengamati para pendukung Ba’asyir yang menyimak jalannya sidang dari teropong senjata laras panjang yang mereka bawa.
Mereka terlihat mengendap-endap di atap gedung seberang pengadilan, yakni di toko material dan bengkel motor. Keberadaan mereka juga terlihat di lantai 2 rumah milik warga yang bersebelahan dengan toko material.
Tak pelak kehadiran para sniper tersebut mengundang teriakan dan kecaman dari para pendukung Ustadz Ba’asyir yang menghadiri sidang. “Woiii… Densus ngapain lu! Turun lu makhluk yang paling hina. Setan, turun! Atau kita yang ke sana!” teriak para pengunjung sidang Ba’asyir sambil menunjuk ke arah atap toko material “Gunung Jaya” yang terlihat ada moncong senjata mengarah ke pengadilan.
Selain itu para pengunjung sidang mengkhawatirkan ulah mereka bisa memicu keributan. “Itu bisa memprovokasi,“ kata seorang pendukung Ba’asyir, Sabarudin.
Persidangan kelima Ustadz Ba’asyir kali ini mengagendakan putusan sela oleh majelis hakim. Pihak kepolisian juga menambah jumlah petugas yang mengamankan sidang kali ini dari 1600 menjadi 2000 personil yang terdiri dari berbagai unsur. (voa-islam/arrahmah.com)