GAZA (Arrahmah.id) – Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menyiarkan adegan seorang tentara ‘Israel’ tewas ditembak di kawasan Al-Sinaa di lingkungan Tel Al-Hawa, barat daya Gaza, disertai dengan pesan kepada Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu.
Penembak jitu Al-Qassam mengatakan, bahwa dia mencari putra Netanyahu, Yair, “agar dia bisa menembakkan peluru yang akan meledakkan tengkoraknya,” sebelum menambahkan bahwa “pencarian tampaknya sia-sia.”
Penembak jitu Al-Qassam lalu berkata, “Netanyahu tentu saja tidak mengirim putranya ke neraka, dan dia mengirim orang-orang idiot ini ke kematian mereka, jadi mereka pantas mendapatkannya.”
🟢 Martyr Izz El-Din Al-Qassam Brigades:
—
Sniping of a zi0ni5t soldier in the industrial area of Tal Al-Hawa neighborhood in Gaza City.Al-Aqsa Flood. pic.twitter.com/bVf4aXDuyj
— The Resistance (@TopGResistance) July 9, 2024
Pada awal perang di Gaza, putra Netanyahu menjadi sasaran kritik luas di ‘Israel’ setelah dia bersenang-senang di pantai Miami, AS, dan tidak ikut serta sebagai bagian dari pasukan cadangan yang dipanggil untuk berperang meskipun memenuhi syarat untuk wajib militer.
Menyusul pesan tersebut, penembak jitu Al-Qassam melakukan operasi, menargetkan salah satu tentara pendudukan, dan langsung melukainya. Dia segera jatuh ke tanah, mendorong pasukan penyelamat datang dan melemparkan bom asap untuk mengevakuasi tentara yang menjadi sasaran.
Senjata penembak jitu Brigade Qassam sangat berperan dalam perang ‘Israel’ di Gaza berkat senapan Al-Ghoul buatan lokal, nama ini diambil dari sang pembuat, asy syahid Adnan Al-Ghoul, dan memiliki jangkauan mematikan hingga dua ribu meter.
Pada 22 Februari, Al-Qassam mengungkapkan bahwa para pejuangnya telah melakukan “57 misi sniping, termasuk 34 misi dengan senapan Al Ghoul, yang menyebabkan terbunuhnya puluhan tentara pendudukan,” namun operasi penembak jitu diperkirakan meningkat dua kali lipat sejak tanggal tersebut. (zarahamala/arrahmah.id)