DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sebanyak 855 personel medis telah tewas sejak perang meletus di Suriah pada 2011, menurut laporan kelompok HAM pada Jumat (8/5/2020) seperti dilaporkan Anadolu.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) menyajikan tantangan paling luar biasa yang dihadapi oleh tenaga medis dan tahanan di Suriah di tengah penyebaran virus corona.
Dari kematian ini, pasukan rezim Suriah menewaskan 669, sementara pasukan Rusia menewaskan 68, kelompok teroris YPG menewaskan delapan personil medis, sementara pasukan koalisi AS membunuh 13 orang, sisanya oleh beberapa pihak yang bertikai di Suriah, menurut laporan tersebut.
Setidaknya 3.353 personil medis yang ditahan sedang menunggu pembebasan mereka, 3.327 di antaranya dipenjara oleh rezim Suriah.
Menurut laporan, pihak “pelaku” di Suriah melakukan setidaknya 860 serangan terhadap fasilitas medis antara Maret 2011 dan Mei 2020, 87% di antaranya dilakukan oleh rezim Bashar Asad dan Rusia.
Suriah telah dikunci dalam perang yang sengit sejak awal 2011 ketika rezim Asad menindak protes anti-rezim dengan keganasan yang tak terduga, yang kemudian berkembang menjadi bentrokan berdarah dan intervensi dari pasukan asing. (haninmazaya/arrahmah.com)