IDLIB (Arrahmah.com) – Pasukan rezim Suriah dan pihak-pihak yang bertikai lainnya menewaskan sedikitnya 84 warga sipil, termasuk 22 anak dan 4 wanita, pada bulan Oktober, Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR) mengatakan Senin (1/11/2021).
Laporan bulanan oleh kelompok pemantau lokal melihat penurunan secara keseluruhan dalam jumlah korban tewas warga sipil, menambahkan bahwa 38% dari korban tewas yang didokumentasikan pada bulan Oktober dibunuh oleh pasukan rezim Suriah, kebanyakan dari mereka di provinsi Idlib, lansir Zaman Alwasl.
44 warga sipil (53% dari jumlah korban tewas yang didokumentasikan pada bulan Oktober) dibunuh oleh pihak-pihak yang berperang lainnya.
Laporan ini mengacu pada pemantauan harian yang sedang berlangsung terhadap berita dan perkembangan, dan pada jaringan hubungan yang luas dengan berbagai sumber, selain menganalisis sejumlah besar foto dan video.
Seperti yang diungkapkan laporan tersebut, Oktober juga menyaksikan kematian warga sipil yang berkelanjutan sebagai akibat dari ledakan ranjau darat. SNHR mendokumentasikan kematian tujuh orang, termasuk enam anak, sehingga jumlah korban sipil akibat ranjau darat sejak awal 2021 menjadi 149 orang, termasuk 64 anak dan 22 perempuan.
Seperti yang dijelaskan dalam laporan tersebut, tim Dokumentasi Korban SNHR mendokumentasikan kematian 84 warga sipil, termasuk 22 anak dan empat wanita (wanita dewasa) pada bulan Oktober. Angka ini dirinci menurut pelaku dalam setiap kasus, dengan 32 korban sipil, termasuk tujuh anak dan tiga wanita, tewas di tangan pasukan rezim Suriah, dan dua warga sipil dibunuh oleh kelompok Hai’ah Tahrir Syam. Selain itu, SNHR juga mendokumentasikan kematian lima warga sipil tewas di tangan Pasukan Demokrat Suriah, satu warga sipil tewas di tangan semua faksi Oposisi Bersenjata/ Tentara Nasional Suriah, dan 44 warga sipil, termasuk 15 anak-anak dan seorang wanita, dibunuh oleh pihak lain.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa enam orang telah meninggal karena penyiksaan oleh rezim Asad pada bulan Oktober, dan satu orang disiksa sampai mati oleh Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi. (haninmazaya/arrahmah.com)