IDLIB (Arrahmah.com) – Tentara Nasional Suriah (SNA) pada Kamis (14/1/2021) menggagalkan upaya infiltrasi oleh pasukan rezim Bashar Asad dan pasukan Rusia di garis depan selatan Idlib di barat laut Suriah.
Pasukan melakukan operasi infiltrasi larut malam di pedesaan Hama, menurut sumber di SNA seperti dilansir Daily Sabah (15/1).
SNA menanggapi infiltrasi tersebut, meluncurkan artileri dan roket ke posisi rezim di desa Fattira di pedesaan Hama.
Pasukan rezim menderita kerugian besar dan terpaksa mundur setelah pembalasan SNA. Sumber menambahkan bahwa beberapa tentara Rusia juga terluka.
Pasukan Rusia mencoba serangan serupa pada 11 Januari, menggunakan pesawat tak berawak (UAV), kata sumber.
Pada Mei 2017, empat zona de-eskalasi ditetapkan oleh Turki, Rusia, dan Iran dalam pembicaraan yang diadakan di ibu kota Kazakhstan, Nur-Sultan, yang juga dikenal sebagai proses Astana. Zona tersebut ditetapkan di Idlib, wilayah Latakia, Hama dan Aleppo, bagian utara provinsi Homs dan wilayah Ghautah Timur di ibu kota Damaskus.
Namun, rezim dan teroris yang didukung Iran menangkap tiga dari empat wilayah dan menuju Idlib. Pembicaraan antara Ankara dan Moskow diadakan di Sochi, Rusia pada September 2018 untuk mengonsolidasikan perjanjian gencatan senjata.
Namun, pasukan rezim melancarkan operasi militer untuk merebut seluruh wilayah pada Mei 2019, merebut beberapa daerah pemukiman besar di dalam zona de-eskalasi Idlib. (haninmazaya/arrahmah.com)