GAZA (Arrahmah.id) – Menteri Keuangan ‘Israel’ Bezalel Smotrich pada Senin (25/11/2024) kembali menyerukan pendudukan Gaza dan mengurangi populasi Palestina hingga setengahnya dalam waktu dua tahun, media ‘Israel’ melaporkan.
“Kita dapat menduduki Gaza dan mengurangi populasinya hingga setengahnya dalam waktu dua tahun,” katanya seperti dikutip oleh surat kabar ‘Israel’ The Times of Israel.
Berbicara di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh Dewan Yesha, yang mewakili pemukim Yahudi ilegal di Tepi Barat yang diduduki, Smotrich membuat pernyataan yang memicu genosida dan pembersihan etnis terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
“Ada kemungkinan terciptanya situasi di mana populasi Gaza akan berkurang setengah dari jumlah saat ini dalam waktu dua tahun,” kata menteri ‘Israel’ tersebut.
Usulan Smotrich kabarnya bergantung pada rencana untuk membuat Gaza tidak dapat dihuni, yang memaksa warga Palestina di Jalur yang terkepung untuk menerima insentif finansial agar bisa pergi.
“Tidak akan menghabiskan banyak uang,” katanya, seraya menambahkan bahwa “bahkan jika itu mahal, kita tidak perlu takut untuk membayarnya.”
Lebih jauh, Smotrich menyarankan bahwa “migrasi sukarela” dapat menjadi “model” untuk menerapkan strategi serupa di Tepi Barat, The Times of Israel melaporkan.
Ini bukan pertama kalinya Smotrich membuat pernyataan yang menghasut genosida dan pembersihan etnis terhadap warga Palestina di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan Yerusalem.
Pada 11 November, Smotrich menyatakan bahwa 2025 akan menandai tahun untuk mencaplok sepenuhnya Tepi Barat dan menghilangkan kemungkinan berdirinya negara Palestina, seraya menekankan bahwa terpilihnya Presiden terpilih AS Donald Trump akan membantu dalam mencapai tujuan ini.
“Tahun 2025, dengan pertolongan Tuhan, akan menjadi tahun kedaulatan di Yudea dan Samaria (Tepi Barat),” Smotrich menyatakan sebelum pertemuan Partai Zionisme Religius di parlemen ‘Israel’ (Knesset).
“Satu-satunya cara untuk menghilangkan bahaya negara teroris Palestina dari agenda adalah dengan menerapkan kedaulatan ‘Israel’ terhadap permukiman Yahudi di seluruh Yudea dan Samaria,” tambahnya, menurut The Times of Israel.
Smotrich mengungkapkan bahwa ia telah menginstruksikan Direktorat Pemukiman ‘Israel’ di Kementerian Pertahanan dan Administrasi Sipil untuk mempersiapkan langkah ini, seraya menegaskan bahwa ada konsensus luas di seluruh spektrum politik ‘Israel’ yang menentang pembentukan negara Palestina.
Bulan lalu, Smotrich menyerukan aneksasi penuh Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki, menganjurkan pembentukan pemukiman ilegal Israel jauh di dalam wilayah Palestina dan pengusiran kaum nasionalis Palestina, seperti dilansir Middle East Monitor. (zarahamala/arrahmah.id)