LONDON (Arrahmah.id) — Sebuah sekolah dasar di London timur tutup lebih awal untuk liburan Natal usai didemo warga muslim setelah seorang anak laki-laki (8) dihukum oleh guru karena menolak melepas bendera Palestina dari mantelnya.
Para pengunjuk rasa berkumpul di luar sekolah dasar Barclay pada hari Kamis (20/12/2023) meneriakkan “Barclay, Barclay, memalukan kamu,” dan “guru dan keluarga harus bersatu, pendidikan adalah hak asasi manusia”.
Dilansir Sky News (21/12), aksi terjadi setelah seorang pengguna TikTok yang menamakan dirinya Zaki memviralkan video seorang murid telah diintimidasi dan dilecehkan gurunya karena dia adalah orang Palestina dan menggunakan simbol Palestina.
Ayah anak laki-laki tersebut mengklaim bahwa putranya menjadi sasaran hukuman karena dia menolak melepaskan badge bendera Palestina yang dijahit di mantelnya.
Novara Media melaporkan bahwa orang tua anak laki-laki tersebut mengirim surat kepada kepala sekolah dan gubernur, mengatakan tindakan yang diambil telah membuat anak itu “tertekan, terluka, terhina, tidak berdaya, menarik diri, dan takut”.
Dalam surat kepada orang tua, pada tanggal 18 Desember setelah postingan tersebut viral, kepala sekolah Aaron Wright mengatakan tuduhan itu adalah tuduhan palsu.
Dia mengatakan sekolah telah bekerja sama dengan polisi, Departemen Pendidikan, dan sejumlah piahk terkait untuk mengatasi disinformasi yang ada.
Menanggapi pernyataan itu, Zaki merilis video bahwa sekolah tersebut mencoba membungkam saya karena membeberkan hal tersebut. (hanoum/arrahmah.id)