Sebenarnya keadaan di Waziristan Selatan benar-benar ekstrim. Wilayah ini tertutup dari tiga sisi, Jandola-Kotakai, Wana-Tiaraza dan Razmak-Makin sejak enam bulan lalu.
Populasi sipil telah melarikan diri dari area ini. Seluruh jalan utama di area ini berada di bawah kontrol tentara boneka Pakistan yang telah mendirikan pos di sepanjang jalan-jalan tersebut dengan artileri dan persenjataan lengkap juga dukungan udara. Namun ini tidak menjadikan seseorang tidak dapat memasuki Waziristan Selatan. Terdapat beberapa jalan tersembunyi yang dibuat oleh mujahidin yang selalu digunakan untuk bergerak, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Sejauh ini, mujahidin menderita kecelakaan yang tidak terlalu parah. Operasi yang dilakukan saat ini, meninggalkan basis militer dan berperang secara gerilya. Mereka mengikuti strategi Mullah Umar hafidzahullah yang telah dilakukan sejak 2001, sejak AS melancarkan invasinya. Dapat dikatakan, mujahidin Taliban Pakistan mengadopsi strategi perang dari para petinggi Taliban Afghanistan dan Al-Qaeda termasuk Sirajudin Haqqani dan Mulla Sangin.
Mujahidin menyerang pos militer, konvoy dan kamp mereka. Mereka menderita kerugian baik jiwa dan materi.
Mujahidin memperluas serangan gerilya ke daerah Kotkai yang berbatasan dengan Jandola. Militer tidak melakukan penjagaan ketat di Kotkai, mereka lebih mengontrol daerah yang mereka yakini sebagai tempat persembunyian Mehsud di Badr, Karma, Ladha, Saragha, Dilla, Tangi, Lalayzhe, Makin, Kaniguram.
Faktanya, militer terjebak dalam lingkaran Waziristan Selatan. Beberapa hari lalu, terdapat informasi bahwa ditemukannya tubuh tentara yang telah tewas di jalan raya Makin-Razmak. Ini adalah informasi kesekian kalinya.
Sejauh ini, kami tidak dapat merekam operasi kami ke dalam video atau foto karena hal tersebut sangat tidak mungkin dilakukan.
Kami meminta do’a dan dukungan dari kalian, semoga Allah selalu menjaga kami dan menghancurkan para tentara boneka yang bekerja demi kepentingan para salibis. (haninmazaya/ansar/arrahmah.com)