TANGGERANG (Arrahmah.com) – Tanggul bendungan Situ Gintung, Tangerang, jebol tengah malam kemarin (27/3) dan hingga pagi ini (28/3) pukul 05.00 WIB, korban meninggal dilaporkan sudah berjumlah 72 orang.
Seorang pejabat mengatakan Situ Gintung yang berada di balik bendungan itu terlalu penuh air akibat hujan lebat.
“Bendungan ini sudah tua, dalamnya 16 meter,” ujar Ratu Atut Chosiyah, Gubernur propinsi Banten pada Jumat (27/3) di hadapan sejumlah wartawan.
“Semalam, karena hujan deras, bendungan ini tidak bisa menahan air yang besar sehingga jebol,” tambahnya.
Insiden ini terjadi sekitar jam 02.00 Kamis (27/03) dini hari di lokasi yang terkenal sebagai tempat berwisata itu.
Luapan air berkekuatan besar yang dipenuhi dengan sampah menerjang perumahan, menghanyutkan mobil dan menumbangkan pohon-pohon dan tiang telepon.
“Warga masih tidur dan tidak bisa berbuat apapun,” ujar pejabat setempat, Danang Susanto.
Meskipun bantuan telah mulai berdatangan, namun hingga saat ini, warga sekitar Gintung masih diliputi trauma, apalagi ketika awan gelap yang menyelimuti langit Ciputat dan sekitarnya mulai meneteskan air gerimis, ratusan warga yang tadinya menyaksikan proses evakuasi tiba-tiba lari kocar-kacir menuju jalan raya.
Sementara itu, tim evakuasi yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat dan Polri masih terus melakukan usaha pencarian korban yang belum ditemukan. Warga yang selamat namun mengalami cedera dirawat di beberapa pos medis, antara lain di STIE Ahmad Dahlan, Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), posko UIN di Jalan Dahli, dan beberapa tenda-tenda darurat di sekitar tempat terjadinya musibah.
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” [QS ar-Rum 30:41]
(Althaf/arrahmah/okz/bbc/antara)