TRIPOLI (Arrahmah.com) – Empat sistem pertahanan udara Pantsir-S1 Rusia memaksa beberapa pesawat tempur F-16 Turki untuk mundur dari zona operasi mereka di Libya, situs Rusia Avia.Pro melaporkan pada Kamis (23/4/2020).
“Sehari sebelumnya, diketahui bahwa pada tanggal 18 April 2020, setidaknya 16 jet Turki mendekati dan sebagian melanggar wilayah udara Libya, berniat untuk menyerang pasukan yang maju dari Tentara Nasional Libya. Meskipun demikian, empat sistem rudal pertahanan udara Pantsir-S, segera siaga penuh, memaksa pilot Turki untuk segera mundur, karena yang terakhir diperingatkan akan segera menembak,” klaim laporan tersebut.
Tentara Nasional Libya telah menggunakan sistem pertahanan udara Pantsir-S1 buatan Rusia untuk menembak beberapa drone Turki di masa lalu. Namun, ini adalah pertama kaliya bahwa senjata tersebut dilaporkan telah digunakan untuk mencegah F-16 Turki.
“Saat ini, Turki tidak mengomentari pelanggaran wilayah udara Libya, namun, mengingat dukungan aktif untuk pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional, para ahli yakin bahwa Turki bermaksud melakukan serangan udara skala besar,” lanjut laporan itu.
Mengutip salah satu pengamat militer mereka, Avia.Pro mengatakan bahwa Turki tidak memiliki rudal untuk menghancurkan target darat pada jarak jauh.
Pada bulan Maret, F-16 Turki melakukan operasi terbatas di barat laut Suriah ketika mereka menembak jatuh pesawat tempur Suriah yang ada di sepanjang perbatasan mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)