TEL AVIV (Arrahmah.com) – Hacker telah berhasil membobol komputer kementerian pertahanan “Israel” melalui lampiran email yang terkontaminasi perangkat lunak berbahaya yang tampak seperti telah dikirim oleh Shin Bet, badan intelejen “Israel”, sebuah perusahaan keamanan cyber “Israel” mengatakan pada hari Minggu, sebagaimana dirilis oleh WordBuleltin, Senin (27/1/2014).
Menurut Aviv Raff, kepala kantor teknologi di Seculert, awal bulan ini, para hacker untuk sementara waktu mengambil alih 15 sistem komputer, salah satunya milik Administrasi Sipil “Israel” yang memantau warga Palestina di wilayah yang diduduki “Israel”.
Raff mengatakan kepada Reuters bahwa warga Palestina dicurigai berada di balik serangan cyber ini, berdasarkan adanya kesamaan dengan serangan maya pada komputer “Israel” yang dilancarkan lebih dari setahun lalu dari server di Jalur Gaza.
Sementara serangan terbaru ini telah dilakukan dari server di Amerika Serikat, para ahli melihat adanya kesamaan penulisan dan komposisi dengan serangan sebelumnya, katanya.
Para pejabat “Israel” menolak untuk mengomentari temuan Raff itu. “Kami tidak ingin mengomentari itu, kami tidak ingin menanggapi laporan tersebut,” kata Guy Inbar, salah satu juru bicara Administrasi Sipil “Israel”.
Belum ada komentar langsung dari warga Palestina terkait laporan tersebut.
Securlet belum menentukan apa yang hacker akan lakukan setelah terjadi infeksi dengan “Xtreme RAT” software, kata Raff. “Yang kita tahu setidaknya satu komputer di Administrasi Sipil dalam kendali para penyerang, apa yang mereka lakukan kita tidak tahu.”
Kontraktor pertahanan juga di hack?
Raff menolak untuk mengidentifikasi 14 komputer lainnya yang menjadi sasaran hacker. Sebuah sumber “Israel” yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan perusahaan-perusahaan yang menjadi sasaran hacker tersebut termasuk perusahan yang terlibat dalam penyediaan infrastruktur pertahanan “Israel”.
Berdasarkan analisis Raff, 15 komputer tersebut berada dalam kendali hacker setidaknya untuk beberapa hari ini setelah pengiriman email tertanggal 15 Januari, termasuk lampiran email tentang mantan perdana menteri “Israel” Ariel Sharon yang baru saja meninggal.
Aktivitas hacking telah meningkat di Timur Tengah selama tiga tahun terakhir dimana pemerintah dan kelompok aktivis menargetkan militer, lembaga negara lainnya, infrastruktur penting, bisnis serta para kelompok kriminal untuk mendapatkan informasi tentang operasi mereka dan juga untuk mengacaukan mereka.
Email yang menyusup ke dalam komputer kementerian pertahanan “Israel” tampak seperti dikirim dari dinas keamanan Shin Bet, kata Raff.
Perusahaan Raff mampu membuang infeksi tersebut, menipu software RAT Xtreme untuk berkomunikasi dengan server dalam rangka untuk mencari tahu komputer mana saja yang terinfeksi dan untuk menonaktifkan serangan hacker.
Xtreme RAT adalah sebuah akses trojan jarak jauh, yang memberikan hacker kontrol penuh terhadap sistem yang terinfeksi. Mereka bisa mencuri informasi, memuat tambahan perangkat lunak berbahaya ke dalam jaringan atau menggunakan komputer yang terinfeksi sebagai tempat berpijak untuk memulai melakukan pengintaian dan mencoba untuk mendapatkan akses lebih dalam jaringan, kata Raff.
Serangan hacker tersebut datang sehari sebelum konferensi tiga hari Cybertech “Israel” yang diadakan di Yerussalem, dan hanya beberapa saat setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menunjukkan kemajuan teknologi “Israel” di Forum Ekonomi Dunia di Davos. (Ameera/Arrahmah.com)