EROPA (Arrahmah.com) – Para ilmuwan telah mengembangkan sebuah sistem baru untuk membantu melindungi navigasi dan satelit komunikasi dari dampak yang potensial pada saat badai matahari terjadi.
Sebuah tim peneliti Eropa yang dipimpin oleh British Antarctic Survey (BAS), telah menemukan cara untuk meramalkan perubahan tingkat radiasi dengan menggunakan data dari satelit NASA yang relatif jauh dan pengukuran yang berbasis tanah.
Sistem baru ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk mengingatkan operator satelit ketika ada peningkatan dalam partikel-partikel berbahaya.
Operator-operator tersebut kemudian dapat memindahkan satelit keluar dari aliran radiasi atau sayap lipatan sensitif.
“Untuk pertama kalinya, kita sekarang dapat meramalkan tingkat radiasi untuk berbagai macam orbit yang berbeda, dari geo-stasioner ke orbit bumi menengah di mana adapertumbuhan luar biasa dalam jumlah satelit,” kata pemimpin penelitan Richard Horne kepada Reuters.
Semburan besar energi matahari dapat merusak satelit oleh membelok mereka ke jalan atau arah lain atau merebut komunikasi mereka.
Jilatan api matahari disebabkan oleh pelepasan tiba-tiba energi magnetik yang tersimpan di atmosfer Matahari, yang kemudian melepaskan partikel bermuatan ke dalam ruang angkasa dalam sebuah kejadian yang disebut coronal mass ejection (CME) – ledakan besar angin matahari.
Kebanyakan ilmuwan memperkirakan ledakan tersebut akan terus berlangsung selama beberapa tahun mendatang. Aktivitas matahari bertambah dan berkurang pada siklus 11-tahun.