HELMAND (Arrahmah.com) – Ponsel tak lagi dapat bekerja di provinsi Helmand, Afghanistan selatan, wilayah paling mematikan bagi tentara salibis AS-NATO, mengikuti perintah dari Imarah Islam Afghanistan, ujar insinyur telekomunikasi.
“Taliban mengancam kami untuk mematikan jaringan dan menyebut kami mata-mata stasiun, di sisi lain pemerintah melecehkan pekerjaan kami ketika kami mendengarkan pemberontak,” ujar Ahmad Shah, kepala perusahaan telepon seluler AWCC di selatan, seperti yang dilansir Reuters.
“Kami berada dalam situasi untuk mendengarkan Taliban daripada pemerintah karena tidak ada perlindungan.”
Menurut laporan, sinyal telepon turun selama lima hari pada setiap jaringan di provinsi selatan.
Mujahidin di seluruh Afghanistan telah menghancurkan menara jaringan perusahaan yang menolak mengikuti perintah mereka. Tentara salibis menggunakan tower tersebut untuk memantau aktivitas Mujahidin.
Qari Yousuf Ahmadi, salah seorang juru bicara Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengonfirmasikan hal ini dan mengatakan itu dilakukan untuk mencegah serangan malam hari oleh pasukan asing dan akan menguntungkan masyarakat Helmand.
“Kepemimpinan telah memutuskan untuk melarang semua jaringan telepon dan langkah ini sangat baik untuk seluruh penduduk Helmand,” ujarnya kepada Reuters.
“Mata-mata mereka memberikan informasi melalui ponsel yang menyebabkan kematian warga sipil,” tambahnya, hanya kepemimpinan IIA yang bisa memutuskan untuk mencabut larangan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)