SEOUL (Arrahmah.id) — Episode terakhir drama Korea When The Phone Rings yang tayang pada Sabtu (4/1/2025) banyak dihujat netizen. Kecaman pada Drakor yang mencatat rekor baru rating nasional 8,6 persen itu bermula dari gambar dari episode terakhir yang dianggap menyinggung isu Israel-Palestina.
Meski menggunakan nama negara fiktif, seperti dilansir Hindustan Times (5/1/2025), banyak penonton merasa bahwa konflik antara negara Paltima dan Izmael secara implisit merujuk pada ketegangan Israel-Palestina.
Pada enam menit terakhir episode tersebut, diceritakan Hong Hee Joo yang diperankan Chae Soo Bin kembali menjadi juru bahasa isyarat di televisi. Ia menerjemahkan berita yang dibacakan Na You Ri.
Siaran itu memberitakan serangan udara Paltima ke Izmael, disertai pengambilan sandera warga Korea Selatan yang kemudian diselamatkan Baek Sa Eon (Baek Yu Yeon) sebagai juru runding setelah tak lagi menjadi juru bicara Blue House.
Narasi ini memancing gelombang reaksi di media sosial, dengan tudingan bahwa drama ini telah melanggengkan propaganda yang tidak sensitif terhadap isu kemanusiaan. Terlebih dengan penggambaran Palestina sebagai pihak agresor.
Sebenarnya, episode ini sudah menarik dengan adegan Hong Hee Joo berani memasuki negara Republik Argan yang digambarkan luluh lantak akibat perang. Setelah ditangkap oleh pemberontak, ia diselamatkan oleh Sa Eon. Ini menjadi pertemuan mereka setelah enam bulan terpisah lantaran Sa Eon menghukum dirinya sendiri dengan menghilang.
Akibatnya, banyak netizen ia mengajak untuk memboikot drama besutan sutradara Park Sang Woo tersebut.
Seorang pengguna X, @aameee, menulis, “Sangat kecewa dengan episode terakhir #WhenThePhoneRings… menggambarkan Palestina sebagai pihak agresor pada 2025? Ini bisa jadi salah satu hal paling jahat yang dilepaskan begitu saja. BOIKOT SEKARANG!”
Ungkapan kekecewaan juga diperkuat oleh cuitan dari @sarkng*e yang menulis, “Anak-anak di Palestina sedang mati kedinginan karena rumah mereka dibom, dan drama ini malah mempropagandakan Zionisme. BOIKOT!!!”
Hingga kini, tim produksi When The Phone Rings belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kontroversi ini.
Instagram sutradara Park Sang Woo, per 5 Januari juga ramai dibanjiri hujatan dari netizen terkait adegan tersebut. Misalnya, akun @ulants*t_ yang menulis, “Pembebasan Palestina di Palestina bukan konflik, tapi genosida. Saya sangat suka drama ini tapi setelah ini benar-benar kecewa.”
Ada pula akun @ftramstpa yang mengancam akan memboikot karya-karya Sang Woo lainnya, “Tidak perlu penjelasan, kami sudah memasukkan kamu dan proyek berikutnya ke dalam daftar boikot kami. Sementara itu, netizen lainnya, @*diss.f juga meminta penjelasan dan permintaan maaf dari tim produksi dan stasiun TV, “Tolong, MBC, sutradara, penulis bertanggung jawab & minta maaf. Kemudian kita bisa belajar bersama tentang apa yang sebenarnya terjadi di dunia nyata.”
Sebelumnya, tim produksi pernah mengeluarkan permintaan maaf atas kritik penggunaan bahasa isyarat pada episode pertama yang tayang pada 22 November 2024. (hanoum/arrahmah.id)