SINGAPURA (Arrahmah.com) – Singapura sempat khawatir kebobolan kasus varian Corona Omicron. Hal ini terjadi usai Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan ada dua pelancong dari Johannesburg, Afrika Selatan, yang dites positif varian Omicron di Sydney, sempat transit di bandara Changi.
Dalam sebuah pernyataan, pihak kementerian mengungkapkan kedua pasien itu pergi dari Johannesburg pada 27 November dengan penerbangan Singapore Airlines dan tiba di Changi pada hari yang sama, untuk penerbangan transit mereka.
Namun, baru-baru ini pihak berwenang setempat memastikan bahwa varian Omicron sejauh ini belum terdeteksi di Singapura. Meski begitu, Ketua Satgas Multi-Kementerian COVID-19 Gan Kim Yong memastikan agar Singapura tetap siaga.
“Meskipun kami belum mendeteksi varian baru ini di antara kasus lokal, tetapi itu hanya masalah waktu sebelum tiba (varian) di Singapura,” katanya dalam konferensi pers yang dikutip dari Channel News Asia, Selasa (30/11/2021).
Oleh karena itu, Singapura membuat beberapa ‘langkah pre-emptive’ untuk mengulur waktu sebelum varian Omicron ini masuk ke negaranya. Selain itu, Gan Kim Yong juga mengatakan akan terus mencari tahu lebih banyak lagi tentang varian tersebut.
Sebagai upaya pencegahan, Singapura juga melakukan pelacakan kontak penuh untuk kasus-kasus ini. Jika didapatkan orang yang dicurigai atau dikonfirmasi terinfeksi varian Omicron, Kementerian Kesehatan tidak akan mengizinkannya isolasi di rumah.
Mereka akan diarahkan ke tempat isolasi dan pengelolaan penyakit di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular selama 10 hari. Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk melakukan tes PCR pada awal dan akhir karantina.
Tak hanya itu, per hari ini Singapura juga akan memberlakukan langkah-langkah pengujian pada para pelancong yang datang lebih ketat. Langkah-langkah ini diharapkan bisa membantu pihak berwenang untuk mendeteksi dan menangani kasus varian baru. Gan Kim Yong juga mengatakan cara ini juga bisa membantu mengurangi risiko impor dan penularan lebih lanjut.
“Karena lebih banyak data tersedia dalam beberapa minggu mendatang, kami harus siap untuk lebih menyesuaikan tindakan kami jika perlu untuk memastikan bahwa situasi tetap terkendali sebelum kami melanjutkan perjalanan pembukaan kembali negara kami,” jelasnya.
(fath/arrahmah.com)