HEBRON (Arrahmah.id) — Seorang tentara Israel terluka parah dalam serangan penabrakan mobil di Tepi Barat selatan yang diduga dilakukan oleh simpatisan kelompok militan Islamic State (ISIS) pada Sabtu (7/12/2024) malam, kata militer Israel.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel, seperti dilansir The Times of Israel (8/12), penyerang menabrakkan kendaraannya tentara cadangan di persimpangan di luar kamp pengungsi Al Fawwar dekat Hebron, sebelum melarikan diri dari tempat kejadian. Kemudian pada malam harinya, tersangka penabrakan ditangkap pasukan keamanan, kata IDF.
Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan tentara berusia 30 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Soroka di Beersheba dalam kondisi serius.
Selama insiden itu, IDF mengatakan pasukan melepaskan tembakan ke mobil yang digunakan dalam serangan itu. Militer sedang menyelidiki apakah tembakan itu juga secara keliru mengenai mobil sipil yang melaju di daerah tersebut, yang mengakibatkan salah satu penumpang terluka ringan.
MDA mengatakan bahwa seorang pria berusia 45 tahun di dalam mobil sipil tersebut terluka ringan akibat pecahan peluru. Pria itu melaju dari tempat kejadian ke persimpangan Otniel di dekatnya, tempat ia bertemu dengan petugas medis.
Dua orang lainnya di dalam mobil, seorang pria dan seorang anak laki-laki, dirawat karena kecemasan akut, MDA menambahkan.
IDF mengatakan sejumlah besar pasukan mengejar penyerang, dan tentara telah memberlakukan penutupan di Hebron di tengah pengejaran tersebut. Perburuan berakhir ketika tersangka penyerang menyerahkan diri.
Sebelumnya pada hari Sabtu, polisi mengatakan seorang warga Palestina ditembak dan “dinetralkan” oleh seorang penjaga keamanan sipil di pos pemeriksaan Qalandiya Tepi Barat setelah melepaskan suar ke pasukan keamanan.
Tidak ada korban luka lain dalam insiden tersebut.
Polisi mengatakan bahwa penyerang juga bersenjata pisau, dan mengenakan kemeja berhias simbol kelompok militan ISIS.
Serangan itu diikuti oleh pembatasan tajam terhadap pergerakan warga Palestina di Tepi Barat dan operasi kontraterorisme skala besar di sana. (hanoum/arrahmah.id)