MAKASSAR (Arrahmah.com) – Deputi Presiden Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Dato Tuan Ibrahim Tuan Man, menyampaikan tentang pentingnya politik Islam di kegiatan Silaturrahmi Alim Ulama dan Tokoh Sulawesi Selatan (Sulsel) 2019, yang diadakan Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) Sulsel, di Hotel Continent, Jalan Adyaksa, Kota Makassar, Sabtu (27/7/2019), sore kemarin.
Dipandu Muhammad Iqbal Djalil, seorang legislator Makassar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ibrahim mengatakan bahwa hampir di semua negara selalu ada upaya dari musuh-musuh Islam untuk memisahkan antara politik dengan ulama dan ummatnya.
“Mereka mengembuskan isu politik itu kotor. Ketakukan mereka bilamana ummat Islam memiliki kekuatan politik sebagai penggerak perubahan,” ujarnya dalam dialek Melayu khas Malaysia.
Ibrahim pun menjelaskan cikal-bakal tentang pendirian Partai Islam Se-Malaysia di negeri jiran itu.
Yang pertama-tama dilakukan, kata dia, adalah menggalang dukungan untuk mengisi kekosongan bidang siyasah atau politik.
“Kita berupaya menghilangkan pengaruh yang mengatakan politik kotor. Pemikiran sesat seperti ini. Risikonya besar karena berhadapan dengan pemerintah saat itu,” terang Ibrahim.
Secara perlahan PAS berhasil merebut pengaruh, terutama di Kelantan dan Terengganu.
Ibrahim bersama rombongan melakukan lawatan ke Indonesia dalam rangka meresmikan pembangunan sebuah masjid Palu, Sulawesi Tengah, pasca bencana tsunami, gempa bumi dan likuifaksi yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Menyempatkan singgah dan menginap di Kota Makassar lalu bersilaturrahim dengan alim ulama atas undangan Ustaz Ije, sapaan Muhammad Iqbal Djalil, yang juga merupakan ketua yayasan Buq’atun Mubarakah Pondok Pesantren Darul Aman Gombara Makassar.
Reporter: Irfan/INA News Agency
(ameera/arrahmah.com)