Oleh: Ustadz Irfan S. Awwas
(Arrahmah.com) – Ketika Muslim di negara lain ditindas, bilangnya urusan dalam negeri masing-masing. Tapi saat Taliban berkuasa, congornya koar-koar: “Hati-hati, kemenangan Taliban bisa menginspirasi radikalisme Islam di Indonesia”.
Alhamdulillah! Keberhasilan Taliban menguasai kembali Afghanistan, setelah 20 tahun diinvasi barbarisme asing AS dan sekutunya, disambut gembira kaum mukmin. Namun kemenangan ini sontak menjadi sorotan publik di seantero dunia.
Tak sedikit yang nyinyir dengan narasi Islam Radikal.
Bahkan mereka menakut-nakuti bahaya bangkitnya Islam Radikal di Indonesia. Sementara mereka tidak merasa risau dengan dominasi ekonomi dan politik Cina yang dapat menginspirasi bangkitnya komunisme alias PKI.
Padahal selama ini, bila terkait penindasan yang menimpa Umat Islam di negara lain, mereka menyebutnya sebagai urusan dalam negeri masing-masing. Kita tidak perlu ikut campur.
Ketika Myanmar membunuh musim Rohingya, mereka koar-koar itu urusan dalam negeri mereka.
Ketika China mengintimidasi dan menyengsarakan muslim Uyghur, mereka berdalih itu urusan dalam negeri mereka.
Ketika zionis Yahudi menindas muslim Palestina, mereka bilang bukan urusan kita.
Tapi ketika Taliban menguasai Afghanistan, sontak mereka menjerit histeris, “Bahaya Islam radikal harus dilawan.”
“Taliban menindas perempuan,” tuduh mereka. Padahal, apa kepentingannya Taliban menindas perempuan? Mengapa mereka harus menyakiti ibu, anak gadis, atau istri mereka?
Melindungi wanita diopinikan menindas, menutup aurat disangka mengekang kebebasan. Kaum Islamofobia menggunakan perspektif JAHILIYAH dalam menilai ajaran Islam dan kemenangan kaum muslimin.
Cukuplah informasi Al-Qur’an jadi pelajaran dan petunjuk bagi orang beriman.
اِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْۖ وَاِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَّفْرَحُوْا بِهَا ۗ وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْـًٔا ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ
“Wahai kaum mukmin, bila kalian memperoleh kebaikan, maka golongan kafir merasa jengkel. Akan tetapi jika kalian ditimpa musibah, mereka bergembira. Jika kalian sabar, rela menerima musibah dan tetap taat kepada Allah, maka tipu daya mereka tidak akan membahayakan kalian sedikit pun. Sungguh Allah mengetahui secara rinci apa yang mereka lakukan.” (QS Ali ‘Imran (3) : 120)
Mujahidin Taliban telah melewati liku-liku perjuangan melelahkan. Kini Allah Swt menganugerahkan kemenangan di bawah naungan Syariat Islam. Allah memenuhi janji-Nya,
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Wahai kaum mukmin, Allah menjanjikan kepada orang yang beriman dan beramal shalih di antara kalian, bahwa Allah pasti menjadikan mereka berkuasa di muka bumi sebagaimana orang-orang mukmin sebelum mereka telah berkuasa di muka bumi. Allah jadikan mereka menegakkan agama yang diridhai-Nya. Mereka akan menikmati ketenteraman dan keamanan setelah mengalami ketakutan terhadap penindasan kaum kafir. Mereka beribadah kepada-Ku dan meninggalkan perbuatan syirik dalam bentuk apa pun. Setelah itu, siapa saja yang keluar dari Islam, maka mereka itu adalah orang-orang yang sangat durhaka kepada Allah.” (QS An-Nur (24) : 55)
Yogyakarta, 22/8/2021
(ameera/arrahmah.com)