JAKARTA (Arrahmah.com) – Pesatnya perkembangan Twitter dengan sendirinya memperlebar pintu ancaman bagi para peretas, perengkah dan pencuri di dunia maya. Ditambah lagi, sifat Twitter yang memang amat terbuka kian memuluskan para penjahat cyber untuk mengintai korban.
Demikian penilaian Ema Linaker, AVG Global Head of Online Engagement. Menurutnya, hanya dalam waktu empat tahun, popularitas Twitter meningkat pesat di seluruh dunia.
“Peningkatan ini menjadikan Twitter sebagai sasaran empuk para penjahat dunia maya. Sifat Twitter yang memang amat terbuka memudahkan para penjahat ini untuk mencari korban diantara para pengguna Twitter. Sudah saatnya para pengguna mengambil langkah-langkah pencegahan dan perlindungan dari ancaman ini,” paparnya, dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Senin (22/3).
Perkembangan Twitter di Indonesia pun ikut terbilang cepat. Sebuah laporan ReadWriteWeb.com di awal tahun ini bahkan menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara pengguna Twitter nomor enam terbesar di dunia.
Salah satu ancaman yang bisa datang dari Twitter ada ancaman phising, yaitu upaya pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk mencuri data pribadi para pengguna dengan berpura-pura menjadi teman mereka.
Biasanya mereka melakukan peretasan, perengkahan atau pencurian data pribadi (seperti username dan password) seseorang, lalu menggunakan akun tersebut untuk mengirimkan pesan-pesan pribadi (Direct Message atau bahasa Twitternya ‘DM’) kepada para follower akun tersebut.
DM tersebut berisi link yang bila dibuka, menggiring pengguna menuju suatu situs phising. Hal ini sudah terjadi dengan skala yang cukup luas di Twitter pada bulan lalu. (detikinet)