BANDA ACEH (Arrahmah.com) – Pengamat Indonesia Sidney Jones menyatakan Indonesia merupakan negara terbaik dalam upaya melakukan pemberantasan terorisme.
“Dari sisi hukum, upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia memberantas terorisme sangat bagus jika dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya,” katanya usai diskusi terbuka ‘Terorisme, Politik dan Islam di Aceh’ di Banda Aceh, Selasa (29/11/2011).
Menurut dia, kinerja aparat keamanan Indonesia dalam memberantas teroris patut diapreasiasi, meski saat pelumpuhan teroris ada yang tewas tertembak. “Saya mengagumi kinerja aparat Densus 88,” ujar pengamat terorisme yang juga peneliti senior di International Crisis Group (ICG).
Terkait dengan pelanggaran Hak Azazi Manusia (HAM) saat dilakukan penembakan yang menewaskan teroris, Sidney Jones mengungkap bahwa itu harus dilihat dari kasus perkasus, sehingga bisa mendeteksi apakah adanya pelanggaran HAM atau tidak.
Selain itu, ia menilai dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia salah satu daerah yang sedikit aman dari terorisme adalah Aceh. Ini bukan berarti Aceh tidak ada teroris, kata pengamat terorisme tersebut.
“Saya pernah pertama kali ke Aceh 1978, kehidupan orang Aceh dari saat itu hingga sekarang iman dan agamanya sangat kuat, mereka sangat toleran dengan siapapun, sehingga potensi adanya teroris di Aceh tidak besar,” kata Sidney Jones.
Ia menyarakankan, untuk menyadarkan pelaku terorisme itu perlu dilakukan pendekatan melalui kearifan lokal, karena semua daerah di Indonesia memilikinya. Untuk itu, penerapan kearifan lokal merupakan salah satu solusi mengantisipasi terorisme, kata Sidney Jones.
“Proes penerapannya tidak boleh dilakukan secara setengah tapi harus sempurna agar membuahkan hasil maksimal,” saran dia.
Acara tersebut dihadiri, Rektor IAIN Ar-Raniry Prof Farid Wajdi, Dekan Ushuluddin Dr Syamsul Rizal, cendikiawan Aceh Prof Yusni Sabi dan sejumlah akademisi dari universitas di Aceh. (ant/arrahmah.com)