GALMUDUG (Arrahmah.id) — Sebagai langkah persiapan menuju rencana serangan militer terhadap kelompok militan Asy Syabaab, Tentara Nasional Somalia (SNA) memulai melakukan operasi pembersihan ranjau di wilayah negara bagian tengah Galmudug.
Operasi tersebut bertujuan untuk memastikan jalur perjalanan yang aman bagi militer dan melindungi warga negara dari ancaman ranjau darat.
Kementerian Pertahanan Somalia mengeluarkan pernyataan pada Rabu (16/8/2023) yang mengapresiasi upaya pasukan SNA dalam membersihkan ranjau di sepanjang koridor Mudug dan Galgudud.
“Tim SNA kami telah berhasil membersihkan ranjau darat di sepanjang koridor Mudug dan Galgudud. Memastikan perjalanan yang aman dan keamanan bagi warga negara kami tetap menjadi prioritas utama kami. Kami berterima kasih kepada semua orang yang terlibat atas keberanian dan dedikasi mereka,” kata Kementerian tersebut, seperti dimuat Anadolu Agency (17/8).
Selain itu di tempat terpisah, pasukan distrik Mahas di wilayah Hiiraan melaporkan operasinya yang berhasil dalam menargetkan markas persembunyian militan Asy Syabaab.
Seorang petugas keamanan di Mogadishu, Ahmed Adan menyatakan bahwa operasi terpisah yang dilakukan oleh pasukan telah berhasil membunuh ratusan militan Asy Syabaab dalam beberapa hari dan pekan terakhir.
“Saya tidak bisa memberi Anda jumlah pasti teroris yang terbunuh dalam beberapa hari dan minggu terakhir menjelang serangan militer yang akan datang, tetapi jumlahnya melebihi ratusan,” lapornya.
Saat ini, Presiden Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, telah menyatakan “perang total” melawan militan Asy Syabaab dalam berbagai aspek, termasuk ideologis, keuangan, dan militer.
Tindakan ini juga diikuti dengan perpindahan presiden dari ibu kota Mogadishu ke pusat kota Dhusamareb, ibu kota administratif negara bagian Galmudug, sebagai dorongan moral bagi pasukan nasional dan milisi lokal yang sedang berperang melawan militan Asy Syabaab
Sejak tahun 2007, Asy Syabaab telah menjadi ancaman serius bagi Somalia dan misi transisi Uni Afrika di Somalia (ATMIS), yang bertujuan untuk mengatasi konflik dan ketidakamanan di negara tersebut. (hanoum/arrahmah.id)