WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden Barack Obama bertemu dengan penasehat keamanannya pada Rabu (17/11/2010), sebagai salah satu bentuk persiapan sebelum melakukan perjalanan ke Lisbon untuk melakukan pertemuan NATO yang diperkirakan akan secara resmi menyerahkan wewenang keamanan kepada pasukan Afghanistan pada tahun 2014, lansir AFP pada Kamis (18/11).
Pertemuan bulanan Gedung Putih merupakan forum yang mengumpulkan sejumlah pejabat tinggi militer dan keamanan, serta duta besar dari wilayah tersebut.
Obama menerima sejumlah laporan mengenai kemajuan usahanya dalam membongkar dan mengalahkan Al Qaeda di Afghanistan, sebagaimana dilaporkan Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Obama kemudian memfokuskan pada persiapan KTT NATO Lisbon karena berkaitan dengan masalah Afghanistan dan rencana ISAF untuk mengadakan jumlah pelatih tambahan untuk Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan, serta mengembangkan kemitraan jangka panjang dengan Afghanistan.
Pertemuan berakhir dengan diskusi tentang kemajuan dalam Dialog Strategis AS-Pakistan baru-baru ini dalam rangka membasmi ‘ekstremisme’ dan mendukung stabilitas Pakistan.
Obama berangkat ke Lisbon pada hari Kamis untuk pertemuan NATO yang akan difokuskan dalam pembahasan Afghanistan.
Satu tahun yang lalu, Obama menambah jumlah tentara AS di Afghanistan hingga 100.000 pasukan dan berjanji untuk memulai memindahkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Afghanistan pada bulan Juli 2011.
Tetapi Gedung Putih minggu ini mengumumkan perubahan rencana penarikan pasukan AS di Afghanistan sampai akhir 2014 – bertambah tiga tahun dari jadwal penarikan semula.
“Berdasarkan kondisi di lapangan, dan sebagai akibat dari lonjakan sumber daya internasional selama tahun lalu, mungkin sekarang saatnya memulai transisi yang bertanggung jawab untuk memimpin keamanan Afghanistan di 34 propinsi di Afghanistan,” asisten khusus Gedung Putih untuk urusan Afghanistan dan Pakistan, Doug Lute, mengatakan kepada wartawan.
Dalam rencana barunya, pejabat AS dan NATO akan mulai menyerahkan tanggung jawab keamanan ke tangan Kabul tahun depan.
Namun Lute menegaskan bahwa pasukan Afghanistan tidak akan langsung bertindak sendirian karena pasukan NATO akan bertahan di negara itu untuk mempertahankan komitmen pengembangan pasukan keamanan Afghanistan.”
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan “pertemuan puncak Lisbon akan menjadi gambaran persatuan dan penegasan strategi (transisi empat tahun) di Afghanistan
Menteri Luar Negeri Inggris, William Den Haag, yang bertemu dengan Clinton dan berbicara selama konferensi pers dengannya, mengatakan masyarakat internasional bisa saja menentang transisi ini. (althaf/arrahmah.com)