(Arrahmah.com) – Mujahidin yang begitu mengenal sosok Makmun Hatim serta manhajnya telah menyingkap kebenaran mengenai sosok pribadi yang disebut-sebut sebagai tokoh Al-Qaeada pembela “Daulah Islam”, atau Isamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, itu.
Mereka memutuskan untuk menulis risalah ini setelah mencoba berkali-kali memperingatkan Makmun Hatim dan menasehatinya, akan tetapi dia tetap bersikeras dalam hawa nafsu dan kesombongannya.
Berikut terjemahan hakikat yang menyingkap sosok sebenarnya Makmun Hatim, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Jum’at (9/1/2015).
بسم الله الرحمن الرحيم
Bagian 1: Membongkar Dusta dan Inkonsistensi Makmun Hatim Serta Obsesi Dirinya Untuk Menjadi Terkenal
Banyak orang dan khususnya para mujahidin sama sekali tidak mengenal sosok Makmun Hatim serta manhajnya. Perlu dicatat bahwa kami menyingkap kebenanaran tentang sosok pribadi Makmun Hatim, bukanlah karena dia telah berbai’at pada Daulahnya Al-Baghdadi. Sekarang Makmun Hatim sedang berada di wilayah Tandhim Al-Qaeda, makan bersama ikhwah Al-Qaeda, tidur bersama mereka sambil menusuk mujahidin Al-Qaeda dari belakang punggung mereka.
Kami ingin memberitahukan para pembaca sekalian bahwa berminggu-minggu sebelum risalah hakikat ini kami tulis, kami telah coba berkali-kali memperingatkan Makmun Hatim dan menasehatinya, akan tetapi dia tetap bersikeras dalam hawa nafsu dan kesombongannya. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk merilis risalah ini.
Perlu diketahui, kami mengantongi hakikat si Makmun Hatim yang mana jika Daulah dan ansharnya tahu ini, mereka akan serta merta meninggalkan dia atau mungkin sebagian mereka akan mengkafirkan dia juga. Makmun Hatim tidak mampu untuk mengingkari hakikatnya ini, dan kami memiliki data valid untuk itu. Bahkan mungkin di kalangan Anshar Daulah yang telah dia bela dan tolong, Makmun Hatim akan dianggap sebagi sosok yang kontradiktif alias tidak konsisten.
Makmun Hatim kini diberi gelar sebagai pembela khilafah, maka kami akan menjelaskan ada apa dibelakang ini semua, hakikat sebenarnya, dan cacatnya manhaj Makmun Hatim.
Seorang penuntut ilmu senior dari kalangan Al-Qaeda telah mengajak Makmun Hatim berdiskusi seputar isu khilafah Al-Baghdadi. Kejadian itu terjadi dua bulan yang lalu;
Penuntut ilmu ini bertanya:
Aku bertanya padamu demi Allah wahai Makmun, apakah kau berani mempertanggung jawabkan di hadapan Allah bahwa apa yang telah dideklarasikan oleh jama’ah Daulah, adalah benar sebuah khilafah Islamiyah diatas minhaj nubuwah, sehingga yang tidak berbai’at pada khilafah ini akan berdosa dan merupakan kewajiban setiap muslim untuk membai’atnya?
Makmun menjawab:
Tidak, demi Allah (yaitu dia berlepas diri dari pertanggung jawaban Allah yang dituntut oleh si penanya).
Penuntut ilmu bertanya lagi:
Jadi kenapa kau lakukan ini semua?
Makmun Menjawab:
Untuk menolong mereka.
Maka si penuntut ilmu ini menyampaikan pada Makmun, bahwa menolong mereka tidak dibenarkan dengan melakukan tablis dan tadlis. Serta merta Makmun Hatim beristighfar pada Allah, seraya mengumumkan pertaubatan dan sikap ruju’nya.
Tapi sekarang dia telah kambuh dan semakin parah setelah semua dalil dan tinjauan syar’i dijelaskan padanya. Kini dia kembali ke kebiasaan lamanya. Dari itulah kami sempat bertanya-tanya tentang beberapa hal;
- Orang ini sebenarnya sama sekali tidak yakin pada keshahihan khilafah Al-Baghdadi tapi kenapa dia tetap ngotot membela kebathilan jama’ah ini!?
- Apakah dia hanya menginginkan popularitas dan keterkenalan semata?
- Atau bisa jadi karena dia tidak bisa mendapatkan popularitas ini jika dia bersama Al-Qaeda?
- Apakah karena di dalam Al-Qaeda dia tidak bisa terkenal di Media Sosial dan tidak bisa mendapatkan jabatan di jajaran pemimpin?
- Atau mungkin dia ingin meraih semua obsesinya ini dalam jama’ah Daulah, yang telah dikenal akan mengangkat siapa saja yang memuji dan membela mereka tanpa memperdulikan latar belakang dan manhaj orang itu?
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan tajam bashirah para pimpinan Al-Qaeda, sehingga mereka bisa melihat karakter dangkal Makmun Hatim semenjak dini, sehingga dia tidak diberikan posisi strategis dalam tandhim ataupun kesempatan untuk tampil di media sebagai perwakilan tandhim.
Dengan izin Allah, beginilah para qiyadah kita Mujahidin Al-Qaeda akan tetap tegar dalam manhaj dan perjuangan mereka. Dan insyaAllah tidak akan mampu mempengaruhi mereka makar para penyembah hawa nafsu dan siapapun yang ingin membengkokkan mereka.
Inilah yang dapat kami sampaikan tentang sosok Makmun Hatim, semoga Allah memberikannya hidayah.
Saudara kalian @hohom10
Bagian 2: Tanya dan Jawab Seputar Sosok Makmun Hatim
Soal: Apakah benar Makmun Hatim telah berbai’at pada Daulah Al-Baghdadi?
Jawab: Benar, dia telah berbai’at pada Al-Baghdadi. Tapi dia telah melanggar bai’at, dia sekarang berada di dalam komando Al-Qaeda Az-Zhawahiri.
Soal: Apakah benar Makmun Hatim mengkafirkan militer pemerintahan Yaman?
Jawab: Dia tidak mengkafirkan militer Yaman, bahkan dia melarang para ikhwah mujahidin AQAP untuk menyerang militer di kampong halaman dia, padahal para ikhwah di wilayah itu diserang selalu oleh militer dan banyak yang gugur syahid di tangan militer.
Sehingga seorang ikhwah mujahidin bertanya pada Makmun Hatim; apakah kau sedang menjamin keamanan bagi mereka?
Makmun menjawab: Tidak, aku tidak menjamin keamanan bagi mereka. Aku hanya berkata pada para ikhwah: Jangan kalian memancing mereka sehingga mereka tidak menganggu kalian.
Soal: Kami menyaksikan bahwa Makmun Hatim adalah salah satu pendukung Daulah Al-Baghdadi, bahkan dia merupakan pendukung paling aktif terhadap Daulah, di Twitter misalnya. Apa pandangan kalian atas hal ini?
Jawab: kami tidak meragukan bahwa dia memang adalah pendukung dan pecinta Daulah Al-Baghdadi, masalahnya adalah si Makmun ini berwajah dua. Apa yang dia tuliskan di twitternya berbeda dengan apa yang ia katakan dan nyatakan di dunia nyata. Hal ini telah disaksikan oleh banyak ikhwah di Yaman.
Makmun sangat terobsesi untuk meraih jabatan dalam Kepemimpinan Daulah, dan tatkala ia tak mampu meraihnya, maka ia berinisiatif untuk melakukan kudeta dengan kekuatan. Dia memutuskan untuk meneruskan rencana itu, membuat propaganda dan intrik sehingga dia bisa mengkomando sebanyak mungkin para Anshar untuk mengeksploitasi mereka demi menjaga kepentingan dan popularitas pribadinya. Dan semua orang di Yaman tahu bahwa Makmun Hatim adalah sosok yang haus akan popularitas dan ketenaran.
Soal: Belakangan ini beredar kabar bahwa Makmun Hatim telah berhukum dengan selain syari’at Allah di wilayahnya, apakah ini benar?
Jawab: Iya, kabar ini benar. Dan sebenarnya ada yang lebih dahsyat dari hal itu. Makmun Hatim memang telah berhukum dengan selain syari’at Allah, ini adalah fakta yang benar terjadi walaupun mungkin menyakitkan dan mengagetkan. Kabilah-kabilah di wilayahnya dating untuk berhukum padanya, dan dia melaksanakan hukum atas mereka dengan hokum kabilah. Misalkan hukum bagi seorang pencuri yang jatuh nisab dalam syari’at adalah potong tangan, maka Makmun Hatim menggantinya dengan hokum kabilah, yaitu cukup dengan denda 50 kambing sampai 100 unta.
Tatkala ikhwah mujahidin menasehatinya tentang ini, dan memperingatkannya bahwa hal ini dapat membatalkan Islam. Maka dia menjawab: Sesungguhnya aku tidak bermaksud dan aku membenci hal itu. Lalu para ikhwah berkata: Jika demikian janganlah kau menjadi hakim bagi mereka! Tinggalkan saja mereka dengan apa yang mereka lakukan, itu lebih selamat bagimu daripada kau menjadi pemutus hokum selain syari’at Allah.
Saya ingin memperingatkan bahwa manhaj Makmun Hatim yang sebenarnya adalah berbeda mutlak dengan manhaj Daulah Al-Baghdadi. Sungguh Makmun telah memberikan jaminan keamanan bagi saudaranya seorang perwira militer thagut Yaman, sehingga si perwira ini bebas bergerak di wilayah si Makmun dan tidak seorangpun boleh menyentuhnya.
Kemudia dia mengusir para ikhwah mujahidin yang tidak setuju dengan keputusannya dari wilayah tersebut, dan berkata pada mereka: Tidak boleh seorangpun yang bersamaku mengamalkan ayat amal.
Soal: Apakah Makmun Hatim ridha (rela) dengan pengumuman perluasan areal kekuasan khilafah Al-Baghdadi hingga sampai ke Yaman?
Jawab: Dia melakukan surat-menyurat khusus berkaitan masalah ini dengan pihak Daulah. Makmun bertanya pada pihak Daulah; mengapa kalian umumkan khilafah? Ini tidak tepat. Makmun adalah yang paling menentang pengumuman khilafah ini, bahkan dia sangat memprovokasi Al-Qaeda untuk membantah dan menolak pengumuman khilafah ini dengan caranya yang khas.
Apakah setelah ini Makmun Hatim (si bermuka dua) akan tetap bisa mempermainkan akal para pendukung Daulah Al-Baghdadi? Melanjutkan eksploitasi atas euphoria mereka pada dirinya demi ketenaran dan obsesinya?
Kesaksian yang saya katakan disini akan membuat puas mereka yang ridha dan membuat dengki para pendengki.
Kita gembira dengan taubatnya mereka yang telah kembali dari mendukung kebathilan, dan Allah lah yang paling bergembira dengan taubat hambaNya. Semoga Allah berikan hidayah pada Makmun Hatim, dan kami berkewajiban menyampaikan hakikatnya agar dia tidak terus-terusan mentalbis manusia.
Saya selesai menulis kesaksian ini dengan singkat di bumi jihad.
Saudara kalian : Mush’ab Al-Muhajir
@moosaab22
(aliakram/arrahmah.com)