ISLAMABAD (Arrahmah.id) – Amerika Serikat telah memperluas daftar Teroris Global yang ditunjuk secara khusus dengan memasukkan empat anggota kunci yang terkait dengan Al-Qaeda dan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP).
(red: TTP adalah entitas terpisah dengan Taliban Afghanistan)
Langkah Washington pada Kamis (1/12/2022) menandakan bahwa pihaknya terus mengerahkan alat kontraterorisme yang dimilikinya untuk menghadapi ancaman yang berasal dari Asia Selatan, khususnya dari Afghanistan.
Ini tercermin dalam apa yang dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tentang tindakan baru tersebut. “AS berkomitmen untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok teroris yang beroperasi di Afghanistan,” katanya.
Siapa yang masuk dalam daftar?
Osama Mahmood — pemimpin independen dari sayap anak benua India regional Al Qaeda.
Mahmood mungkin baru-baru ini menarik perhatian AS, tetapi dia telah berada di radar Dewan Uni Eropa (UE) setidaknya sejak Februari tahun ini, ketika namanya dimasukkan dalam daftar sanksi UE atas terorisme, bersama dengan juru bicara ISIS Khurasan (Daesh-K), Aziz Azam.
Dewan Eropa memasukkan individu-individu tersebut atas keterlibatan mereka dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan teroris di Afghanistan dan negara-negara tetangganya, lebih lanjut mengatakan bahwa mereka menimbulkan “ancaman serius dan berkelanjutan terhadap stabilitas regional dan internasional”.
Penunjukan Mahmood sebagai teroris oleh Washington berpotensi memperumit situasi bagi Imarah Islam Afghanistan (IIA), yang menguasai Kabul tahun lalu setelah kesepakatan dengan AS. Di bawah ketentuan perjanjian, IIA telah berjanji tidak mengizinkan tanah Afghanistan untuk kegiatan teroris di negara lain.
Atif Yahya Ghouri — wakil terpercaya Mahmood.
Nama Ghouri pertama kali muncul awal tahun ini ketika tim pemantau PBB mengirim laporan ke Dewan Keamanan, menyoroti bahwa pemimpin teroris terus memegang kekuasaan di provinsi Ghazni, Helmand, Kandahar, Nimruz, Paktika dan Zabul Afghanistan.
Mohammad Maruf — Al-Qaeda yang bertugas merekrut lebih banyak anggota.
Qari Amjad — wakil ketua TTP.
Departemen Luar Negeri AS menggambarkan Amjad bertanggung jawab untuk mengawasi operasi dan militansi di provinsi Khyber Pakhtunkhwa Pakistan.
Dalam laporan 2021 oleh Dewan Keamanan PBB, Amjad diidentifikasi sebagai anggota penting Taliban Pakistan, menjabat sebagai wakil kelompok itu setidaknya sejak 2018, dan bekerja menuju “tujuan anti-Pakistan yang khas”.
Sekarang setelah keputusan AS pada 1 Desember untuk menunjuk Mahmood, Ghouri dan Maruf dari Al-Qaeda, bersama Amjad dari TTP mulai berlaku, ini memungkinkan Washington untuk mengambil tindakan langsung terhadap individu tersebut.
“Akibat dari tindakan ini, semua properti dan kepentingan dalam properti yang ditunjuk kemarin yang tunduk pada yurisdiksi AS diblokir, dan semua orang AS umumnya dilarang terlibat dalam transaksi apa pun dengan mereka,” kata Blinken dalam sebuah pernyataan.
Blinken lebih lanjut mengatakan hal itu menunjukkan bahwa AS akan terus “menggunakan semua alat yang relevan untuk menegakkan komitmen kami untuk memastikan bahwa teroris internasional tidak dapat beroperasi dengan impunitas di Afghanistan”.
Perkembangan tersebut terjadi setelah TTP meninggalkan gencatan senjata dengan pemerintah Pakistan pada 28 November dan mengumumkan akan melanjutkan serangan.
Sehari kemudian, sebuah kendaraan polisi yang bertugas melindungi pemberi vaksin polio diserang di pinggiran kota Quetta di provinsi Balochistan Pakistan, menewaskan sedikitnya empat orang dan menyebabkan puluhan lainnya terluka.
Menanggapi seruan TTP untuk mengabaikan gencatan senjata, Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah mengatakan hal itu harus menjadi perhatian Taliban Afghanistan.
“TTP menikmati segala macam fasilitas di Afghanistan,” katanya pada konferensi pers di Islamabad, menambahkan IIA telah berjanji kepada dunia bahwa mereka tidak akan membiarkan Afghanistan menjadi landasan peluncuran terorisme.
Penunjukan AS juga bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Pakistan, Hina Rabbani Khar pada Selasa (29/11) ke Kabul, di mana dia bertemu dengan pimpinan senior Imarah Islam Afghanistan, dan terjadi segera setelah berakhirnya gencatan senjata antara pemerintah Pakistan dan TTP. (zarahamala/arrahmah.id)