WASHINGTON (Arrahmah.id) — Kapal induk kedua Amerika Serikat (AS) dikabarkan sudah merapat di kawasan Timur Tengah di tengah ketegangan Washington dengan Iran yang semakin meningkat.
Presiden AS Donald Trump sempat kembali melontarkan ancaman untuk menyerang Iran jika Teheran tidak menghentikan program senjata nuklirnya.
Pergerakan kapal induk nuklir USS Carl Vinson tersebut telah berpindah posisi dari Asia-Pasifik ke Timur Tengah.
USS Carl Vinson mendampingi kapal induk USS Harry S Truman yang sudah lebih dahulu berada di perairan Timur Tengah. USS Harry S Truman saat ini diperpanjang masa tugasnya di kawasan itu, salah satunya untuk menjalankan misi membombardir Yaman.
Kapal induk USS Carl Vinson berangkat dari Indo-Pasifik menuju Timur Tengah sejak 2 April lalu.
Dua kapal induk itu kemungkinan akan ditugaskan untuk melumpuhkan kekuatan kelompok milisi Houthi dari Yaman yang kerap melakukan serangan udara terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Pengerahan dua kapal induk di satu kawasan yang tidak biasanya itu pun dilakukan Pentagon untuk unjuk kekuatan terhadap musuh-musuh AS.
“Menteri (Keamanan Pete) Hegseth kembali menegaskan bahwa, Amerika Serikat akan mengambil tindakan tegas jika Iran dan sejumlah proksinya mengancam para personel Amerika dan kepentingan di kawasan itu,” kata juru bicara Pentagon, Sean Parnell, seperti dikutip dari Japan Times (11/4/2025).
Hegseth juga sebelumnya meningkatkan kekuatan udara AS dengan menambah armada pesawat tempur di Timur Tengah.
Meski demikian, AS sebelumnya telah memindahkan posisi pesawat-pesawat pengebomnya, B-2, ke pangkalan militer gabungan AS-Inggris di Pulau Diego Garcia, Samudra Hindia.
Pemindahan itu dilakukan di tengah operasi militer AS mengebom Yaman dan ketegangan dengan Iran yang semakin meningkat.
Ketika ditanya rencana pemindahan sejumlah bomber B-2 itu ke Pulau Diego Garcia untuk memberikan pesan ancaman ke Iran, Hegseth mengatakan: “Kami biarkan mereka (Iran) yang memutuskan.” (hanoum/arrahmah.id)