America (armnews) – Si Kafir Bush mengatakan, kekerasan yang meningkat di Irak selatan dan bagian-bagian kota Bagdad merupakan “momen yang menentukan” dalam sejarah Irak bebas.
Bush mengatakan hari ini, upaya pasukan Irak untuk menundukkan laskar-laskar Syiah akan memerlukan waktu, tetapi merupakan bagian yang diperlukan dalam membangun masyarakat bebas menurut pemahaman Amerika.
Katanya, pemerintah Irak harus siap menghadapi anasir-anasir kriminal tersebut. Si Kafior Bush mengatakan itu saat parlemen Irak melangsungkan sidang darurat untuk mengakhiri kekerasan di Basra dan kota-kota lainnya di Irak selatan.
Kekerasan itu telah menewaskan lebih dari 100 orang dalam beberapa hari terakhir. Pasukan koalisi menjatuhkan bom di Basra hari ini untuk pertama kalinya dalam membantu pasukan darat Irak. Di Baghdad, “Zona Hijau” yang dilindungi Amerika kembali diserang, menyebabkan dua penjaga keamanan Irak tewas di luar kantor Wakil Presiden Tareq al-Hashemi.
Dalam perkembangan terpisah, Presiden Bush dan Perdana Menteri Australia Kevin Ruud bertemu hari ini Jumat pada konferensi pers bersama di Gedung Putih.
Si Laknat juga berterimakasih kepada Australia atas sumbangan negara itu pada Afganistan dan Irak, meskipun Canberra memutuskan untuk menarik 550 anggota pasukan tempurnya dari Irak.Pertemuan itu bisa jadi sebagai upaya Bush membujuk Canberra agar tidak menarik tentaranya dari Irak.