MOGADISHU (Arrahmah.com) – Pekan lalu, Mujahidin Al Shabaab melancarkan serangan bom mobil di kompleks pemerintahan di ibukota Somalia, Mogadishu, yang menewaskan sedikitnya 70 orang dan melukai banyak lainnya pada Selasa (4/10/2011).
Sebelumnya, Mujahidin telah memperingatkan warga sipil agar tidak mendekati gedung-gedung pemerintahan dan basis militer.
Sheikh Abuu Abdulrahman yang merupakan salah satu pemimpin Al Shabaab mengadakan konferensi pers di Mogadishu dan menyatakan bahwa sangat memalukan, beberapa individu yang menyebut dirinya ulama Islam di Somalia terus membicarakan ledakan pekan lalu dan bukan tembakan mortir yang dilancarkan AMISOM (tentara Uni Afrika) yang menghantam pemukiman sipil di Mogadishu sepanjang siang dan malam.
Mengapa para “ulama” Islam di Somalia hanya berbicara mengenai ledakan pekan lalu dan bukan pembantaian yang dilancarkan tentara AMISOM setiap harinya?
“Itu sangat mengejutkan bahwa orang-orang yang menyebut dirinya ulama Islam Somalia berbicara mengenai ledakan dan bukan rentetan serangan terhadap penduduk sipil Somalia yang dilakukan AMISOM, sementara mereka mengaku sebagai pasukan keamanan.”
Padahal, Al Shabaab telah sangat berhati-hati dalam melakukan serangan dan memfokuskan target mereka. Telah berulangkali mereka nyatakan bahwa mereka tidak akan pernah menargetkan warga sipil dalam operasi mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)