MALANG (Arrahmah.com) – Setelah sukses menyelenggarakan Konferensi Khilafah Internasional 2011 di Jakarta, kali ini Sharia4Jatim akan mengadakan event serupa di Jawa Timur, tepatnya di kota Malang. Acara akan berlangsung Selasa (15/3/2011) pukul 08.00 – selesai. Allahu Akbar!
Sosialisasi Menyongsong Khilafah
Alhamdulillah, setelah sukses menyelenggarakan Konferensi Khilafah Internasional (KKI) 2011 pada hari Kamis, 10 Maret 2011 di Ruang Anggrek, Lt 2, Istora Senayan, kini Sharia4Jatim yang berencana menyelenggarakan acara yang sama, tepatnya di kota Malang. Acara akan berlangsung pada hari Selasa (15/3/2011) pukul 08.00 – selesai.
Acara ini, menurut penyelenggara, Sharia4Jatim diadakan untuk mengenang dan mensosialisasikan kepada ummat Islam akan arti pentingnya Khilafah Islamiyah. Khilafah Islamiyah adalah sebuah sistem pemerintahan berdasarkan syariat Islam yang runtuh pada tanggal 3 Maret 1924 di tangan antek zionis binaan Inggris, Mustafa Kemal At Tatruk.
Sejak saat itu, umat Islam kehilangan pelindung dan hidup tanpa penerapan syariat Islam secara kaafah (sempurna) di seluruh dunia. Umat Islam dipecah belah menjadi sekitar 50-an negara-negara nasionalis yang tidak terikat satu sama lain dengan ikatan yang shahih, yakni ikatan aqidah Islam.
Ramaikan KKI 2011 di Masjid Ibnu Sina Malang
Konferensi Khilafah Internasional (KKI) 2011 di kota Malang akan diselenggarakan di Masjid Ibnu Sina, di depan kampus Universitas Muhamdiyah, Malang. Syekh Anjem Choudary direncanakan kembali menjadi pembicara pertama via Skype. Pembicara berikutnya adalah Ustadz M Akhwan dari Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT), Ustadz Andre Kurniawan dari Mubaligh Kota Malang, dan Ustadz M Fachry dari Ar Rahmah Media.
Acara ini tentu saja sangat menarik dan dipastikan akan menyedot keingintahuan ummat Islam akan berita kenabian kembalinya Khilafah Islamiyah di akhir zaman. Hal ini sebagaimana berita kenabian dari Rasulullah SAW.
…kemudian masa kerajaan yang menyombong (MULKAN JABARIYYAH), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (KHILAFAH ‘ALAA MINHAJIN NUBUWWAH)”. Kemudian beliau (Nabi) diam.” (Musnad Imam Ahmad)
Apalagi, runtuhnya rezim diktaktor Tunisia, disusul Mesir, menjadi kekhawatiran bagi semua diktaktor, khususnya di negara-negara Arab dan sekitarnya. Kondisi ini bisa jadi menandai berakhirnya masa kepemimpinan para diktaktor yang kejam dan bengis dan menjadi awal kemunculan sistem khilafah Islamiyah. Semoga!
(M Fachry/Sharia4Jatim/arrahmah.com)