KABUL (Arrahmah.id) – Suhail Shaheen, kepala kantor politik Imarah Islam Afghanistan di Doha, dalam sebuah wawancara dengan seorang jurnalis Pakistan mengatakan bahwa Imarah Islam beroperasi secara independen dalam memerangi terorisme.
Dalam wawancara ini, Shaheen menyatakan bahwa kehadiran ISIS di Afghanistan telah berakhir dan menambahkan bahwa para pengorganisir ISIS telah berpindah ke negara-negara lain di kawasan tersebut, lansir Tolo News (9/7/2024).
Dia mengatakan kepada wartawan Pakistan: “Tidak! Ini tidak benar, kami independen, dan ISIS, yang menyerang Imarah Islam atau ketika kami baru saja tiba, menyerang dan membunuh beberapa pejabat kami, perang kami melawan mereka telah dimulai sejak awal, dan ini independen. Seperti halnya ISIS menyerang Moskow dan negara-negara lain dan mereka [para pejabat di Moskow] melakukan operasi terhadap mereka, itu adalah urusan mereka sendiri, tetapi Afghanistan berperang dengan caranya sendiri. Karena mereka adalah kelompok yang tidak menginginkan sistem Islam di Afghanistan.”
Hal ini terjadi ketika presiden Rusia, beberapa hari yang lalu, menyebut Imarah Islam sebagai sekutu negaranya dalam perang melawan terorisme.
Shaheen mengatakan tentang pertemuan Doha ketiga bahwa para peserta pertemuan ini mengakui keefektifan kerja Imarah Islam dalam memerangi narkoba, dan mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan para petani Afghanistan dalam hal tanaman alternatif. Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh Imarah Islam dalam tiga tahun terakhir dalam memerangi narkoba dan mengobati para pecandu belum pernah dilakukan dalam dua puluh tahun terakhir.
Suhail Shaheen menambahkan: “Semua yang hadir dalam pertemuan tersebut memahami bahwa kampanye anti-narkoba yang dilakukan di Afghanistan telah sangat berhasil, dan keberhasilan yang dicapai Afghanistan dalam pelarangan penanaman narkoba dan pengobatan pecandu dalam tiga tahun terakhir belum pernah dicapai dalam dua puluh tahun terakhir.”
Sementara itu, beberapa analis politik mengatakan bahwa untuk menjaga stabilitas di negara tersebut, negara-negara regional dan pemerintah Afghanistan perlu bekerja sama dalam memerangi terorisme dan narkoba.
“Imarah Islam bertempur dengan tegas melawan ISIS; tetapi perlu ada kerja sama regional untuk upaya bersama melawan setiap ancaman yang membahayakan perbatasan negara, dan memiliki rencana keamanan bersama,” kata Sayed Muqaddam Amin, seorang analis politik, kepada Tolo News. (haninmazaya/arrahmah.id)