SRINAGAR (Arrahmah.com) – Di wilayah Kashmir yang diduduki musyrikin India, pemimpin senior dari Konferensi Seluruh Partai Hurriyet (APHC), Shabbir Ahmed Shah mengatakan bahwa pengorbanan yang tak tertandingi dari rakyat Kashmir tidak akan sia-sia, seperti yang dilaporkan KMS.
Shabbir Shah Ahmed mengeluarkan sebuah statemen di Srinagar dalam memperingati peristiwa keji yang terjadi pada 6 Januari 1993 lalu. Lebih dari 50 orang syahid (Insha Allah), beberapa dari mereka di panggang hidup-hidup dan lebih dari 350 struktur dihancurkan pada hari itu setelah polisi musyrik India membakar seluruh kota. Pemimpin senior APHC mengatakan bahwa gerakan pembebasan akan terus berlanjut sampai sengketa Kashmir diselesaikan sesuai dengan aspirasi rakyat Kashmir.
Sementara itu, pemipin APHC lainnya, Nayeem Ahmed Khan dalam statemennya menertawakan politisi boneka pro-India yang membicarakan mengenai kedamaian di wilayah yang diduduki. Dia mengatakan keheningan kuburan diberlakukan di Jammu dan Kashmir di bawah todongan senjata.
Di sisi lain, otoritas pendudukan terus melakukan penangkapan terhadap mereka yang melakukan perlawanan.Dalam peristiwa lain, satu orang gugur dan dua lainnya terluka ketika polisi musyrik India melepaskan tembakan untuk membubarkan demonstran yang memprotes kebijakan anti-rakyat pemerintahan boneka di Boniyar dan Baramulla pada Senin (2/1/2012).
Seorang polisi muyrik India juga dilaporkan membunuh diri sendiri dengan menggunakan senjata miliknya di daerah Mandi, distrik Poonch. Sejak Januari 2007, tercatat angka kematian polisi dan tentara musyrik India yang tewas dengan membunuh dirinya sendiri mencapai 233 orang. (haninmazaya/arrahmah.com)