MOGADISHU (Arrahmah.com) – Jurubicara Shabaab al-Mujahidin, membantah pemberitaan yang mengatakan dirinya telah bertemu dengan presiden baru Somalia, Sharif Ahmer. Mukhtar Robow berjanji akan terus memerangi pemerintahan baru dalam negeri itu.
Berbicara kepada pers pada Kamis (12/2) di depan “bekas” gedung parlemen Somalia di kota Baidoa, dia mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berniat untuk bertemu dengan Sharif Ahmed, Presiden baru Somalia, karena antara Sharif Ahmed dan pendahulunya, tidak terdapat perbedaan sama sekali.
Sharif, yang pernah menjadi anggota United Islamic Courts Somalia, yang kini telah menyatukan diri dengan al-Shabaab, mengatakan di depan wartawan setelah kunjungannya selama tiga hari ke kota Mogadishu bahwa dirinya telah menemui pemimpin kelompok jihad Shabaab al-Mujahidin, termasuk wakil-wakil dari al Shabaab dan Partai Islam.
Robow telah menyatakan tiga syarat jika pemerintahan baru ingin mendapat dukungan mereka, yaitu presiden harus mengusir seluruh tentara asing yang berada di Somalia, menegakkan hukum Islam sebagai hukum yang mengatur kehidupan masyarakat di Somalia, dan memberikan tempat bagi al-Shabaab dalam pemerintahan.
Jika tidak, Robow menambahkan, al-Shabaab berjanji akan melanjutkan jihad menyerang pemerintahan yang ada sekarang yang notabene penganut hukum kufur (demokrasi), juga akan memerangi tentara asing yang terdapat di Somalia, sampai mereka meninggalkan negeri tersebut.
Tentara asing yang terdapat di Somalia adalah tentara Uni Afrika yang kini berjumlah sekitar 3.500 personil.
Robow juga menyerukan tentara Somalia di wilayah Bakool untuk “menyerah dan menjadi penduduk sipil” atau berhadapan dengan al-Shabaab dalam peperangan. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)