(Arrahmah.com) – Alhamdulillah, kami tengah berada di bumi Jihad yang sangat panas dengan terik matahari, mendengar tembakan peluru tank yang terasa memecahkan gendang telinga, menyaksikan rumah-rumah yang luluh lantah.
Para mujahid yang kusut masai, yang selalu bersiap siaga menunggu kapan datangnya pertempuran, yang selalu berharap keridhaan Allah, tidak sempat berfikir untuk mendengki saudaranya yang berada bersama pasukan yang lain. Karena keberadaan mereka sungguh sangat penting untuk saling memenangkan pertempuran.
Sementara “mujahid net” saling mengumbar celaan untuk menghabisi saudaranya, sungguh sangat jauh dari harapan untuk mengokohkan Islam. Bukan lagi Islam yang menjadi menara dan cahaya yang menerangi, yang kita rindukan berdiri tegak, malah justru berbalik nama jamaah yang ditumpangi menjadi sosok tujuannya, wal iyadzu billah.
Mana Tauhid yang diajarkan selama ini? Seakan-akan hanya berada pada lembaran lapuk yang terbuang. Ternyata Tauhid itu hanya dijadikan permainan kata-kata, tidak pada jantung hati yang mendarah daging pada manusia yang saleh, dengan akhlak mulianya.
Para mujahid dari kejauhan sana, di Haleb, di Qolamun, di Hama, di Damaskus, apalagi sekarang panasnya gempuran tembakan musuh sedang beralih ke negara tetangga Palestina, tak ada waktu untuk menyatakan kedengkian hati sebagai pendengki. Karena bantuan saudara sekecil apapun sangat dibutuhkan demi meringankan beban perjalanan untuk sampai di menara kemenangan.
Di sini rahasianya… Al-Qaeda sebagai kapal inisiasi Jihad alami, yang telah merata di berbagai belahan bumi. Sangat sulit untuk dihentikan oleh tangan-tangan orang kafir secara langsung. Mereka berfikir jitu harus ada cara lain, dengan memunculkan wacana yang sedang dirindu-rindukan umat Islam dengan kapal Khilafah.
Inilah yang kemudian dipompa, ibarat balon sehingga menggelembung dan membesar di tengah-tengah bumi Jihad Syam dan Irak, untuk menghancurkan Mega Planning sehingga orang melupakan Al-Qaeda.
Senantiasa bersatulah dalam kebersamaan iman dan Islam. Sesungguhnya kebersamaan kita dalam tauhid menjadi ancaman bagi para pendengki. Makar mereka tersusun rapi untuk memporak-porandakan kebersamaan kita dalam tauhid.
Segala daya upaya mereka lakukan untuk mengalihkan permusuhan menjadi antara sesama mujahid. Menciptakan ikon baru untuk menjadi tandingan dalam sebuah mega proyek menghancurkan nilai jihad dan dakwah fii sabilillah.
Saudara kalian,
Muhammad Khan
(arrahmah.com)