JAKARTA (Arrahmah.com) – Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro-Demokrasi (ProDem) Satyo Purwanto menyebut sekelompok orang yang meminta Anies Baswedan dimakzulkan sedang kesurupan dan tidak dewasa dalam berdemokrasi.
“Bila merujuk sekelompok orang kesurupan yang demonstrasi beberapa hari lalu yang meminta Gubernur DKI diberhentikan, itu adalah penilaian subjektif atas dasar kebencian,” kata Satyo, Ahad (19/1/2020), lansir JPNN.
Satyo juga menyebut kelompok yang meminta Anies dimakzulkan tidak dewasa berdemokrasi. Menurutnya, kelompok itu berasal dari pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan mereka tidak bisa menerima kekalahan Ahok kalah dari Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017, dan menjadi kelompok pembenci Anies.
“Mereka juga tidak dewasa berdemokrasi, tidak bisa menerima kekalahan dan enggak bisa move on. Penilaian apa pun terhadap seseorang yang sudah kadung dibenci, umumnya akan selalu terlihat buruk meskipun ia berbuat kebaikan,” timpal Satyo.
Sebelumnya, ratusan massa yang menamakan diri Jakarta Bergerak menggelar aksi di area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).
Dalam aksi ini, massa membawa sejumlah pamphlet atau spanduk yang intinya mendorong Anies Baswedan dimakzulkan.
Dalam sebuah poster, terdapat foto Anies Baswedan mengenakan pakaian berwarna putih. Di samping foto itu, terdapat tulisan berbahasa Inggris “Impeach Him”.
(ameera/arrahmah.com)