PARIS (Arrahmah.id) – Sedikitnya 24 orang terluka dan 2 orang hilang setelah ledakan memicu kebakaran di Paris, kata polisi.
Kebakaran pada Rabu (21/6/2023) menyebabkan dua bangunan runtuh, termasuk satu sekolah mode, kata layanan darurat.
Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin, empat orang yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Ledakan dan kebakaran terjadi di dekat rumah sakit militer Val-de-Grace di arondisemen ke-5, juga dikenal sebagai Latin Quarter, di Left Bank of the Seine.
Sekitar 70 truk pemadam kebakaran dan 230 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kobaran api, yang berhasil dipadamkan pada sore hari.
Kepala polisi Paris Laurent Nunez mengatakan di tempat kejadian bahwa kru darurat sedang mencari korban potensial lainnya di puing-puing.
Petugas pemadam kebakaran “mencegah penyebaran api ke dua bangunan yang bersebelahan, yang sangat tidak stabil akibat ledakan” dan “dievakuasi”, tambah Nunez.
Florence Berthout, walikota arondisemen, mengatakan “ledakan itu sangat dahsyat” sambil menggambarkan pecahan kaca jatuh dari gedung.
Penyebab ledakan itu belum jelas, tetapi Jaksa Penuntut Paris Laure Beccuau mengatakan indikasi awal bahwa ledakan itu berasal dari dalam gedung. Penyelidik akan menyelidiki apakah kondisi bangunan melanggar peraturan atau jika seseorang telah menyebabkan kecelakaan.
Natacha Butler dari Al Jazeera, melaporkan dari Paris, mengatakan polisi bekerja untuk menjauhkan orang dari daerah tersebut.
“Ini masih merupakan situasi yang sangat berbahaya,” tambah Butler. “Kamu bisa lihat … beberapa petugas polisi berbicara dengan warga yang cukup kaget dan terguncang.”
Butler menggambarkan lingkungan itu sebagai kawasan “kelas atas” dan “sangat sibuk” yang juga sering dikunjungi wisatawan.
“Bagi sebagian orang, insiden ini mengingatkan mereka ketika Notre Dame terbakar beberapa tahun lalu. Kami belum pernah melihat asap semacam itu naik di atas ibu kota selama bertahun-tahun.”
Pada 2019, kebocoran gas menyebabkan ledakan yang menewaskan empat orang dan melukai 66 lainnya di arondisemen ke-9.
Gelombang kejut meniup sejumlah jendela di dekatnya, dan puluhan keluarga terpaksa mengungsi dari rumah mereka selama berbulan-bulan. Sebagian besar jalan masih terlarang empat tahun setelah bencana.
Pemerintah kota Paris telah didakwa melakukan pembunuhan tidak disengaja atas ledakan itu, dan perselisihan hukum atas penyebab pastinya terus berlanjut. (zarahamala/arrahmah.id)