TEHERAN (Arrahmah.com) — Iran mendeportasi puluhan ribu pengungsi Afghanistan tiap pekan, meskipun ancaman kelaparan mengintai mereka di negara yang kini dikuasai Taliban itu.
Organisasi Internasional Migrasi (IOM) mencatat, antara 21 hingga 27 Oktober, Iran memulangkan 28.115 pengungsi Afghanistan. Secara keseluruhan, tercatat 1,31 juta pengungsi Afghanistan dideportasi dari Iran sepanjang tahun ini.
Direktur Jenderal IOM, Antonio Vitorino, mengatakan bahwa peningkatan deportasi ke Afghanistan memperburuk tantangan yang dihadapi Kabul.
“Mayoritas yang dideportasi, yang kembali ke Afghanistan, sering sakit dan membutuhkan dukungan kesehatan, makanan, dan tempat tinggal,” kata Vitorino dalam pernyataan resmi yang dikutip AFP (11/11/2021).
Lembaga Pengungsi PBB (UNHCR) pun meminta semua negara berhenti memaksa pulang warga Afghanistan mengingat situasi yang sangat bergejolak di negara itu. Mereka juga terus membicarakannya dengan pemerintah Iran.
Iran selalu mengklaim menyambut pengungsi Afghanistan dan menyediakan kebutuhannya. Beberapa pekan terakhir, pemerintah juga mengaku mengirim bantuan ke negara tetangganya itu.
Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, mengatakan bahwa negaranya menjamu warga Afghanistan pada Oktober lalu.
“Selain makanan, tempat tinggal, obat, dan pendidikan, kami sekarang menyediakan vaksin Covid-19 untuk para pengungsi sementara kita berada di bawah sanksi AS,” ucapnya.
Menteri Dalam Negeri Iran, Ahmad Vahidi, meminta warga Afghanistan tak lari ke Teheran lantaran keterbatasan kapasitas. Namun, ia memastikan bahwa mereka yang datang ke perbatasan akan diperlakukan dengan baik dan hormat.
Iran menjadi salah satu negara yang menampung pengungsi terbanyak di dunia. Berdasarkan data UNHCR, Iran menampung lebih dari 3,4 juta warga Afghanistan, termasuk dua juta imigran yang tak memiliki dokumen dan 800 ribu pengungsi.
Namun kini, Iran sendiri sedang kesulitan karena menghadapi sanksi AS terkait program nuklir. Mereka juga kesulitan karena pandemi Covid-19.
“Iran tak bisa diharapkan menyambut banyak warga Afghanistan dengan dukungan yang begitu sedikit dari komunitas internasional,” ujar Kepala Dewan Pengungsi Norwegia, Jan Egeland.
Teheran meminta komunitas internasional berbuat lebih banyak untuk mendukung finansial negara kawasan, yang melindungi dunia dari arus pengungsi. (hanoum/arrahmah.com)