SURIAH (Arrahmah.com) – Menurut kepala delegasi Komite Internasional Palang Merah atau International Committee for the Red Cross (ICRC) di Suriah, petugas mereka tidak diizinkan untuk memasuki wilayah-wilayah yang dikepung untuk menyalurkan bantuan, lansir MEMO pada Senin (23/12/2013).
ICRC mengatakan bahwa otoritas Suriah menghalangi bantuan untuk bisa menjangkau wilayah-wilayah yang dikepung oleh pasukan pemerintah diktator Assad, meskipun, mereka telah membuat permintaan bantuan kemanusiaan yang lebih bagi para korban konflik.
Menurut kepala delegasi ICRC di Suriah, Magne Barth, para staf lembaga batuan itu masih tidak diperbolehkan untuk memasuki wilayah-wilayah yang dikepung pasukan Assad untuk memberikan bantuan, termasuk obat-obatan yang sangat dibutuhkan, untuk semua orang yang membutuhkan, siapa pun mereka yang membutuhkannya.
ICRC mengeluarkan pernyataan Barth pada Ahad (22/12) karena cuaca dingin semakin memperburuk krisis. Korban tewas terus meningkat, pernyataan itu juga mencatat bahwa ada lebih dari setengah juta warga Suriah yang terluka, jutaan mengungsi, dan puluhan ribu lainnya ditahan.
Barth menekankan bahwa persediaan makanan dan kebutuhan dasar lainnya semakin menipis, terutama di wilayah yang dikepung oleh pasukan diktator Assad, termasuk Homs dan Damaskus. Selain itu, para korban yang “terluka sering tidak dirawat dengan baik dan mereka yang sakit kronis sering tidak memperoleh pengobatan yang mereka butuhkan.”
Dia menegaskan bahwa ICRC mendesak pemerintah Suriah untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk dan menjangkau semua orang yang telah tertindas selama 33 bulan di sana. (banan/arrahmah.com)