SURIAH (Arrahmah.id) – Pasukan Amerika Serikat telah mengurangi patroli bersama dengan pasukan Kurdi YPG di Suriah menyusul serangan udara Turki yang menargetkan kelompok tersebut, kata Departemen Pertahanan Selasa (29/11/2022).
Berbicara pada konferensi pers, juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal. Patrick Ryder mengatakan AS mengakui masalah keamanan Turki tetapi tetap “sangat prihatin” tentang serangan udara di Suriah utara.
Ryder mengatakan misi ISIS berlanjut, tetapi menambahkan: “Kami telah mengurangi jumlah patroli mitra” dengan kelompok tersebut.
Juru bicara itu juga menyuarakan keprihatinan tentang potensi operasi darat oleh Türki dan mengatakan itu “akan sangat membahayakan perolehan yang telah diperjuangkan dengan keras melawan kelompok ISIS”, lansir Daily Sabah.
Dia menyerukan pengekangan dan mengatakan AS. memelihara komunikasi reguler dengan Ankara.
Baru-baru ini, Türki meluncurkan Operasi Claw-Sword di Irak utara dan Suriah, kampanye udara lintas batas melawan kelompok teroris PKK/YPG, yang memiliki tempat persembunyian ilegal melintasi perbatasan Irak dan Suriah di mana mereka merencanakan dan terkadang melakukan serangan di tanah Turki.
Setelah operasi udara diluncurkan pada 20 November, Presiden Recep Tayyip Erdoğan juga mengisyaratkan operasi darat di Irak utara dan Suriah utara untuk menghilangkan ancaman teror.
Turki lebih bertekad dari sebelumnya untuk mengamankan perbatasan Suriahnya dari serangan teroris YPG yang terkait dengan PKK, kata Presiden Erdogan pekan lalu, menegaskan bahwa operasi darat akan dimulai “pada waktu yang paling nyaman.”
Operasi udara Turki di Irak utara dan Suriah untuk membersihkan wilayah teroris hanyalah permulaan, kata Erdogan, menambahkan bahwa negara itu akan meluncurkan operasi darat di Suriah ketika nyaman.
Erdogan telah berulang kali menyerukan zona aman sepanjang 30 kilometer untuk melindungi Turki dari serangan lintas batas dari wilayah Suriah.
PKK adalah organisasi teroris yang ditunjuk di AS, Turki dan Uni Eropa dan dukungan Washington untuk afiliasinya di Suriah telah menjadi tekanan besar pada hubungan bilateral dengan Ankara. (haninmazaya/arrahmah.id)