MORCA (Arrahmah.id) — Tim penyelamat berhasil mengevakuasi seorang peneliti asal Amerika Serikat (AS) dari dalam sebuah gua di Turki pada hari Senin (11/9/2023), lebih dari seminggu setelah ia jatuh sakit di lokasi tersebut, yang berjara lebih kurang satu kilometer dari pintu masuk, kata Federasi Speleologi Turki.
Pada 2 September lalu, peneliti AS bernama Mark Dickey mengalami pendarahan di bagian perut saat berada di gua Morca di pegunungan Taurus, Turki. Tim dari sejumlah negara Eropa pun bergegas ke lokasi untuk menyelamatkannya.
Dickey diketahui sedang melakukan ekspedisi untuk memetakan gua Morca, yang merupakan gua terdalam ketiga di Turki.
Karena terlalu lemah untuk keluar sendiri, Dickey harus dievakuasi dengan menggunakan tandu. Perjalanan evakuasi harus sering berhenti di beberapa kamp yang didirikan di sepanjang jalan.
“Mark Dickey sudah keluar dari gua Morca,” kata Federasi Speleologi Turki. “Dia baik-baik saja, dan dirawat oleh pekerja medis darurat di perkemahan atas.”
“Dengan demikian, bagian operasi penyelamatan gua telah berakhir dengan sukses. Kami mengucapkan selamat kepada semua pihak yang telah berkontribusi,” tutupnya, seperti dilansir The National News (12/9).
Debbie dan Andy Dickey, orang tua penjelajah gua tersebut, mengatakan bahwa putra mereka “telah dipindahkan dari gua Morca dalam kondisi stabil.”
Warga AS itu pertama kali dirawat di dalam gua oleh seorang dokter Hongaria yang turun ke lokasinya pada 3 September. Dokter dan tim penyelamat kemudian bergantian merawatnya. Penyebab penyakit Dickey belum diketahui.
Tantangan terbesar bagi tim penyelamat adalah bagian vertikal yang curam. Mereka juga harus berjalan melewati lumpur dan air bersuhu rendah di bagian horizontal. Ada juga dampak psikologis karena tinggal di dalam gua yang gelap dan lembab untuk waktu lama.
Sekitar 190 ahli dari Bulgaria, Kroasia, Hongaria, Italia, Polandia dan Turki mengambil bagian dalam penyelamatan Mark Dickey, termasuk dokter, paramedis, dan penjelajah gua berpengalaman.
Penyelamatan dimulai pada hari Sabtu kemarin setelah dokter, yang memberikan cairan infus dan darah, memutuskan bahwa Dickey dapat melakukan pendakian sulit menuju pintu keluar. (hanoum/arrahmah.id)