IDLIB (Arrahmah.com) – Pasukan rezim Nushairiyah Suriah pimpinan Bashar Asad mengepung sebuah pos pengamatan militer Turki di barat laut pada Jum’at (23/8/2019) setelah menduduki daerah-daerah terdekat, meningkatkan pertaruhan dengan Ankara dalam serangan yang didukung Rusia terhadap wilayah Idlib yang dikuasai Mujahidin.
Langkah itu membuat marah Turki, dimana Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan pasukan negaranya tidak akan keluar dari pos pengamatan karena Moskow mengatakan bahwa mereka telah sepakat dengan Ankara untuk “mengaktifkan upaya bersama” untuk meredakan situasi di Idlib, lansir Zaman Alwasl.
Kota Morek, tempat pasukan Turki dikerahkan, terletak di utara provinsi Hama, bagian dari wilayah yang dikuasai Mujahidin yang berpusat di provinsi tetangga Idlib yang telah dibomardir rezim sejak akhir April.
Pasukan rezim mengambil alih Morek dan kota-kota terdekat lainnya termasuk Kafr Zita pada Jum’at (23/8) menurut laporan kantor berita rezim Suriah SANA.
“Pasukan rezim telah mengepung pos pengamatan Turki di Morek setelah menangkap kota-kota lain dan desa-desa di kantong ini,” ujar kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.
Berbicara pada sebuah konferensi baru di ibukota Libanon, Cavusoglu mengatakan, “titik pengamatan kami di sana tidak terputus dan tidak ada yang dapat mengisolasi pasukan kami dan tentara kami.”
“Kami ada di sana, bukan karena kami tidak bisa pergi tetapi karena kami tidak ingin pergi,” katanya kepada wartawan, menambahkan bahwa masalah ini sedang dibahas dengan sekutu Damaskus Rusia dan Iran. (haninmazaya/arrahmah.com)