GOLAN (Arrahmah.com) – Pasukan “penjaga perdamaian” PBB di Dataran Tinggi Golan telah ditarik mundur dari empat posisi dan kamp di wilayah Suriah karena keamanan yang memburuk di wilayah tersebut, ujar PBB pada Senin (15/9/2014).
Keputusan untuk menarik pasukan ke sisi yang diduduki “Israel” dari Dataran Tinggi Golan datang setelah bentrokan terakhir antara anggota misi PBB yang dikenal dengan UNDOF dan Mujahidin Jabhah Nushrah. Dalam pertempuran tersebut 45 tentara PBB asal Fiji ditangkap oleh Mujahidin, namun kemudian dibebaskan.
“Situasi di UNDOF di sisi Suriah dan daerah persimpangan telah memburuk selama beberapa hari terakhir,” ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric kepada para wartawan seperti dilansir Al Arabiya.
“Kelompok-kelompok bersenjata telah membuat kemajuan di wilayah di mana UNDOF berada, merupakan ancaman langsung terhadap keselamatan dan keamanan ‘penjaga perdamaian’ PBB di sepanjang ‘Bravo’ (Suriah) dan Kamp Faouar,” ujarnya, menambahkan bahwa semua personil PBB telah ditarik ke posisi yang dikuasai “Israel”.
Menurut sumber diplomatik, para tentara tersebut ditarik mundur dari empat polisi di wilayah utara yang juga disebut dengan daerah pemisahan.
“UNDOF terus menggunakan semua aset yang tersedia untuk melaksanakan tugas-tugas yang dimandatkan dalam lingkungan yang sangat menantang ini,” klaim dujarric.
UNDOF, didirikan pada tahun 1974, memantau garis gencatan senjata yang telah memisahkan “Israel” dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan sejak perang 1973. (haninmazaya/arrahmah.com)