HAMA (Arrahmah.com) – Salah satu tahanan dari penjara pusat di Hama mengatakan kepada ElDorar AlShamia bahwa mereka berhasil mengambil kontrol penuh atas penjara tersebut dan menangkap enam anggota pasukan rezim Asad pada Senin (2/5/2016) malam.
Tahanan yang mengidentifikasikan dirinya sebagai Abu Muhammad Al-Hamwi menekankan bahwa setelah dimulainya mogok massal, para tahanan mampu membuka semua pintu interior penjara dan melanjutkan mogok hingga tuntutan mereka dipenuhi. Mereka menyeru dihentikannya eksekusi sewenang-wenang dan melakukan persidangan yang adil.
Al-Hamwi menambahkan bahwa apa yang terjadi di penjara pusat di Hama saat ini sama dengan apa yang terjadi pada tahun 2008 lalu di penjara Sednaya di mana para tahanan mampu mengambil alih kontrol penuh dari penjara sementara pasukan Asad diposisikan di luar penjara.
Penjara pusat di Hama saat ini menahan sedikitnya 830 orang dan sebagian besar dari mereka ditahan tanpa pengadilan, kebanyakan dari mereka terancam eksekusi, mendorong mereka melakukan pemberontakan.
Pasukan rezim Asad mengepung penjara yang terletak di barat Suriah pada Senin (2/5) dan menembakkan gas air mata setelah para tahanan memberontak dan menahan beberapa penjaga, ujar laporan kelompok pemantau seperti dilansir Zaman Alwasl.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan narapidana awalnya memprotes rencana pengalihan sejumlah tahanan dari Hama ke penjara militer Sednaya di utara Damaskus.
Sebuah kelompok pejuang Suriah yang beroperasi di dekat Hama mengatakan siap menggempur milisi rezim di kota-kota terdekat dalam merespon penganiayaan terhadap para tahanan di dalam penjara pusat Hama. Ajnad Syam mengatakan para tahanan telah mendesak oposisi bersenjata untuk mematahkan pengepungan oleh pasukan rezim. (haninmazaya/arrahmah.com)